Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Buah Cengkeh Selalu Meluber Petaninya Kok Melempem Terus

30 Juli 2024   14:27 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:25 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyataan inilah justru berbenturan dengan situasi sosial masyarakat di kampung. Memasuki bulan Juni hingga September, masyarakat mulai sibuk dengan berbagai jenis hajatan adat. 

Mulai dari adat perkawinan berupa tukar menukar belis, adat Wuat Wa'i sebagai hajatan khusus untuk meringankan studi ke perguruan tinggi, syukur panen, hajatan duka berupa kenduri dan perhentian jiwa dan lain sebagainya.

Potret pengantin saat mengadakan ritus perkawinan secara adat di Manggarai Barat (Dokumentasi Pribadi)
Potret pengantin saat mengadakan ritus perkawinan secara adat di Manggarai Barat (Dokumentasi Pribadi)

Kenyataan ini memang telah diwariskan sejak dahulu kala tanpa adanya perubahan.

Sehingga hampir sebagian besar keluarga yang ada telah membuat agenda khusus untuk melangsungkan salah satu hajatan yang ada dan tentunya juga membutuhkan partisipasi dari semua warga sekampung tanpa terkecuali. Semuanya dibawah tata aturan atau hukum adat yang mengikat.

Dengan demikian, semua aktivitas pertanian jadi terhambat khususnya dalam hal ini adalah petani cengkeh. Sehingga banyak pohon cengkeh yang batal dipetik dan mubazir.

Kedua, susahnya mendapatkan tenaga petik. Sebagaimana yang kita ketahui, cengkeh merupakan salah satu jenis komoditi berjenis pohon dengan ketinggian hampir belasan meter atau mencungkil langit. Memang demikianlah kenyataannya, semua petani cengkeh memiliki pohon cengkeh yang sangat menjulang, sehingga menuai resiko yang sangat tinggi dalam proses pemetikannya.

Salah satu kesulitan dalam hal ini adalah mendapatkan tenaga (orang) yang membantu petik. Sebab, hampir semua petani sekarang memiliki kebun cengkeh masing-masing. Syukur-syukur beberapa petani yang ada terpaksa mendatangkan tenaga dari luar jauh (luar daerah) tentu dengan pertimbangan upah yang lumayan besar juga.

Potret seorang petani cengkeh sedang memetik buah cengkeh (Dokumentasi Pribadi) 
Potret seorang petani cengkeh sedang memetik buah cengkeh (Dokumentasi Pribadi) 

Sehingga untuk sementara, para petani masih mengandalkan tenaga individual masing-masing dan tentunya sangat tidak efektif. 

Itulah dua kenyataan yang justru membatalkan status miliarder dari para petani cengkeh di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun