Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anomali Mabok di Tempat Pesta

1 Juni 2024   10:02 Diperbarui: 1 Juni 2024   10:11 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret ketika minum Tuak Di Tempat Pesta (Dokumentasi Pribadi)

Setiap kali ada hajatan, sebut saja sekaliber pesta sekolah di kampung, seperti biasa tuak adalah semacam sajian perjamuan mulia kalau tidak mau dibilang 'suci'. 

Karena memang demikianlah adanya, tuak menjadi perantara yang paling manjur untuk menawarkan berbagai suasana di dalam pesta atau hajatan.

Mulai dari persaudaraan, keakraban hingga yang paling brutal sekalipun yakni keributan atau perkelahian hingga sekelumit kejadian horor lainnya, semuanya selalu bermula dari putaran sloki yang selalu setia menemui 'inangnya' (perut dan kepala).

Saya adalah orang yang paling kenyang dengan semua pengalaman demikian [bulan pelaku; apalagi terlibat dalam perkelahian akibat mabuk], busyet dah.

Setiap kali berjumpa dengan zat (silent killer) ini, terlebih dahulu saya mesti pasang awasan terlebih dahulu, semisal sewajar-wajarnya saja [sewaras-warasnya] jangan sampai kehilangan kewarasan atau tuak jauh lebih waras daripada saya. 

Setiap kali menenggak, pastinya saya tidak melewatkan semua hal yang tercipta darinya. Semisal, topik ngobrol yang awalnya seperti pengakuan dosa depan pastor tampak mulai ngalur-ngidul dengan nada yang berantakan. Bahkan ada yang sudah mulai bangkit dari tempat duduk lalu menjelma kelelawar yang kesiangan, sempoyongan sambil joget-joget horor. 

Ada pula yang mendadak peragakan teater kuburan di hadapan tamu undangan yang hadir.  Dan sekelumit peristiwa lanjutannya. 

Akan tetapi satu hal yang membuat saya masih tak habis pikir, yaitu di sela-sela semuanya sudah 'keracunan' alkohol, dengan kewarasan yang tersisa mulai memberlakukan kode-kode untuk stop, dengan beragam alasan, semisal minum obat, sebentar sidang dengan bapa uskup, lambung kumat, istri tampar dan sebagainya, demi menghindari kunjungan sloki berisi zat superman tersebut. 

Lalu tiba-tiba sang bandar sendiri terpaksa mengabdikan diri sebagai pahlawan. Ia dengan kesigapannya menenggak semua sloki yang sebenarnya bukan jatah dia. 

Memang demikianlah hukumnya, kalau ada yang tolak, kalau tidak mencari pengganti, bandar sendirilah yang harus siap menenggak. Bisa dibayangkan, kalau keadaan ini berkali-kali terjadi, sampai tersisa bangkai botolnya, otomatis sang bandar siap mampus, mabokk, muntahhh ber**k, mati sempoyongan sampai bikin onar, ulah dan serentetan peristiwa serem lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun