Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mengulik Lombok yang Tumbuh Liar Namun Mempesona bagi Ekonomi Warga di Kampung

1 Mei 2024   11:36 Diperbarui: 10 Mei 2024   01:24 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret tanaman lombok yang sudah mulai memerah di kebun (dokumentasi pribadi)

Ada yang sukses bisa membeli motor baru ataupun membangun rumah baru, menyekolahkan anak dan lain sebagainya.

Lombok biasanya akan dipanen ketika ada permintaan dari para pedagang di kampung ataupun dari kota. Atau hanya sekadar sebagai lauk di rumah. Itu saja.

Ketika permintaan tidak ada, maka semua buahnya menjadi makanan empuk untuk semua jenis burung di hutan khususnya burung-burung pecinta pedas. Heu-heu-heu.

Jika dilihat-lihat, kebutuhan Lombok pedas untuk konteks Labuan Bajo semakin hari semakin tinggi.

Hal ini tersebab semakin menjamurnya rumah-rumah makan entah itu sekelas restoran, vila dan warung-warung makan mini lainnya.

Tentu ini merupakan prospek yang sangat bagus bagi para petani untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga.

Namun, hampir separuh dari lombok-lombok yang dijual di pasar-pasar justru didatangkan dari luar daerah seperti dari Bima provinsi NTB dan Makassar provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan demikian, yang menjadi pertanyaannya adalah mungkinkah lombok yang justru menjamur secara liar di Manggarai tersebut mampu menjadi penyumbang utama untuk kebutuhan cabai rawit di hotel-hotel, restoran dan warung-warung makan yang ada di Labuan Bajo sebagai kota pariwisata super prioritas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun