Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Marselino Efek dan Mimpi Anak-anak Kampung Menuju Sepakbola Dunia

26 April 2024   13:52 Diperbarui: 26 April 2024   14:13 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak tampil apik dengan aksi-aksi yang selalu fenomenal hingga kini sukses membawa Garuda muda U-23 merangsek ke semifinal piala Asia, nama Marselino Ferdinan pun semakin jaya dan tergila-gila di hati dan mata para penggemar bola seantero jagat Indonesia. Tak terkecuali dalam hal ini adalah bagi masyarakat di kampung.

Ihwal dari sekian rentetan kemenangan yang diraih setelah berjibaku dengan negara-negara raksasa di Asia atau yang lazim dijuluki sebagai macan Asia, sebut saja seperti Vietnam, Australia, Yordania dan yang terakhir Korea Selatan, semuanya itu selain sebagai bentuk kemajuan Sepakbola Indonesia khususnya di bawah besutan pelatih Shin Tae Yong, juga atas aksi-aksi individual yang dipertontonkan.

Salah satunya yang sangat memikat perhatian adalah aksi sprint dan gocekan maut ala Marselino Ferdinand.

Tentu yang paling dinantikan oleh supporter bola Indonesia adalah ketika Marselino sudah mulai 'memegang' bola kemudian berikut dengan aksi dan kejutan demi kejutan yang dibuatnya khususnya dalam mengecohkan tim lawan. 

Bahkan pemain-pemain jangkung berpostur tinggi dan gempal ala Australia berhasil dibuat tercengang bahkan linglung akibat 'ulah' Marselino.


Sehingga alternatif yang selalu ditunjukkan oleh pemain lawan adalah kesediaan mengambil resiko untuk mendapatkan kartu dengan melakukan tekel keras dan sebentuk pelanggaran lainnya demi menghentikan si pemilik nomor punggung tujuh tersebut.

Marselino Efek

Siapa sangka bahwa pemain dengan nama lengkap Marselino Ferdinan Philipus tersebut merupakan pria berdarah Flores dan Jawa yakni ayah bernama Philipus Iwo Roja Lodo asal Ngada, Bajawa-Flores dan mama Sudarwijani asal Surabaya-Jawa Timur.

Latar belakang atau silsilah keluarga inilah yang membuat nama Marselino sangat istimewa dan merupakan 'sesuatu' bagi masyarakat NTT pada umumnya.
 
Ketika dirinya terpilih sebagai salah satu pemain kunci untuk timnas Indonesia, sejak itu pula masyarakat seluruh NTT mulai kerasukan virus bola atau mendadak mabok bola.

Mulai dari anak-anak yang belum sekolah, anak sekolahan, kakak, adik, tante-tante, om-om, mama-mama dan bapak-bapak atau singkatnya Katong basaudara semuanya tiada hari tanpa berceloteh tentang bola dan satu nama yaitu Marselino Ferdinan.

Tidak saja ketika sedang dalam suasana duka, mengetam padi di sawah atau sementara aktivitas di kebun hingga ketika ngopi bareng di halaman kampung hingga ketika sedang duduk-duduk bersama sambil menenggak tuak atau sopi, selalu saja dunia bola adalah pembicaraan yang renyah dan asyik.

Hampir separuh waktu sehari-hari selalu berbicara tentang bola. 

Bahkan selalu siaga untuk mendapatkan jadwal pertandingan timnas, hanya untuk melihat aksi fenomenal dari seorang Marselino di atas lapangan hijau.

Bahkan sekali saja, dia kena pelanggaran hingga tersungkur jatuh, kata-kata pedas bernuansa kutukan tak ayal membuncah.

"Hmmmmm,,,kau berani kasi mati kami pu anak, siap-siap kau dan negaramu kami bakarrrrrr" dst.

Dan kalau sudah terlarut dalam obrolan tentang bola, itu dari jauh terdengar semacam perang tanding, sampai-sampai telinga bengkak kalau terlalu dekat.

Jadi memang demikianlah kenyataan kalau orang kampung mengobrol tentang apa saja, selalu saja heboh dan riuh renyah.

Potret Marselino bersama keluarga di Ngada, Bajawa-Flores, NTT (sumber: victorynews.com)
Potret Marselino bersama keluarga di Ngada, Bajawa-Flores, NTT (sumber: victorynews.com)


Yang paling menarik untuk ditelurusi adalah bagaimana anak-anak di kampung sangat kecanduan untuk beradu bola setiap hari.

Ketika hendak ke sekolah, selalu saja hampir baku tengkar gara-gara bola, atau ke sekolah sambil tendang-tendang bola, atau apa saja yang dirasa enak untuk ditendang, entah batu sekalipun. Bahkan di tengah jalan raya, ketika sepi, bisa untuk lapangan bola dulu.

Atau ketika pulang sekolah, tidak saja sementara pergi cari kayu bakar di hutan, pasti saja selalu cari tempat yang memungkinkan untuk main bola dulu, baru pulang bawa kayu bakar atau tidak bawa apa-apa sekalipun karena sudah tersita waktu di main bola. 

Yang terjadi selalu saja pulang rumah dengan celana robek atau tulang kering bengkak dan sebagainya.

Kenyataan demikian sejatinya memang merupakan kebiasaan anak-anak di kampung sejak dulu kala.

Bahkan sekarang di era yang serba digital, di era di mana seorang berdarah kampung yang kini bersinar di Tim Nasional Indonesia, yaitu Marselino Ferdinan, sindrom bola bagi anak-anak di kampung semakin menggila.

Kaos bola dengan nomor punggung tujuh bernamakan Marselino laris manis di pasar-pasar tradisional atau di pertokoan terdekat.

Jadi, demikianlah realitas 'kegilaan' orang kampung tentang bola. Sebagaimana sepenggal lirik dari lagu milik Band Nidji berjudul Laskar Pelangi yaitu;


"Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah,,,,dst..."

Semoga saja, efek Marselino yang kini membela Timnas Indonesia U-23 mampu memotivasi anak-anak di kampung untuk terus bermimpi dan berani untuk mewujudkan mimpi itu dengan perjuangan yang keras. Bahkan untuk menjadi pemain sepakbola dunia sekalipun.


Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun