Oleh karena itu, sangat membutuhkan asupan perhatian yang banyak seraya perawatan yang rutin dan masif.
Dari sifatnya yang terlalu labil dan lebay tersebut, para petani menganggapnya layaknya seorang bayi atau ratu manja yang selalu menuntut perlakuan 'istimewa'.
Akan tetapi seiring bergulirnya waktu, status petani vanili yang mulanya sangat tradisional kini mulai dibentuk dan dibina ke dalam sebuah kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan nama Aroma Tani Vanili-Loha.
Pembentukan UMKM ini telah dirintis sejak tahun 2020 silam melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra - Indonesia (YDBA).
Tentu kenyataan ini merupakan sesuatu yang sangat membanggakan sekaligus langkah strategis bagi petani untuk menyambut kesejahteraan berkat vanili.
Lebih dari pada itu, paradigma petani dalam mengolah vanili mengalami perubahan ke tingkat pembudidayaan hingga dijadikan sebagai pusat atau fokus dari usaha tani masyarakat.
Sinyal-sinyal perubahan itu pun kini mulai terpancar secara jelas, mulai dari pola budidaya yang rapih dan terstruktur demi menjaga dan mempertahankan kualitas vanili hingga kini sudah mulai menghasilkan sebuah produk turunan yaitu lilin dengan aroma Vanili.Â
Tentu semuanya itu merupakan berkat pendampingan yang sangat masif oleh YDBA Indonesia.
Produk Lilin dengan Aroma Vanili
Baru-baru ini, anggota UMKM Vanili Loha telah sukses membuatkan lilin dengan racikan aroma Vanili. Bersama tim dari YDBA, mereka secara bersama-sama melakukan praktik cara menghasilkan lilin dengan masing-masing ukuran.
Dengan bahan yang sederhana namun setelah dicampur dengan ekstrak vanili justru memunculkan kualitas yang istimewa.