Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Petani Vanili di Manggarai Bersiap-siap untuk Kaya Raya

14 April 2024   11:49 Diperbarui: 15 April 2024   09:08 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret contoh polong vanili yang divakum di dalam kemasan setelah mengikuti pola binaan YDBA (dokumentasi pribadi)

Sebelumnya, judul tulisan ini sengaja diracik demikian, supaya para pembaca sekalian yang kebetulan berprofesi sebagai petani vanili, biar tetap menaruh sikap optimisme yang tinggi terkait dengan harga pasaran vanili tahun ini.

Sikap optimis ini seyogyanya menjadi spirit terdepan untuk menangkal segala perasaan gelisah galau merana yang akhir-akhir ini tengah melanda pada hampir sekian petani vanili terkhusus yang ada di kampung.

Kegelisahan ini tentunya didasari oleh minimnya informasi yang didapat serta melekatnya pola pemasaran yang masih mentok dan tunduk pada pola pemasaran para tengkulak yang kini sudah mulai menjamur di pelosok kampung.

Para petani resah, para tengkulak terus terkikih. Kira-kira demikian.

Bagaimana tidak galau dan merana, jika menilik kondisi harga yang ditawarkan oleh mereka yakni, untuk vanili mentah sekitar 30.000 rupiah per kilogram sedangkan keringnya berkisar 300.000-500.000 rupiah per kilogramnya.

Sangat rata dek bila dikaitkan dengan harga yang dipasok pada beberapa periode sebelumnya yang mana untuk mentahnya paling banter 500.000 rupiah per kilogram dan bisa tembus 4-5 juta harga satu kilo kering.

Jika menilik pada kenyataan di lapangan, terutama dalam konteks petani vanili itu sendiri, telah memiliki peluang progresif dalam hal pembudidayaan vanili. Peluang ini dirintis melalui berbagai pelatihan dan asupan pengetahuan yang mendalam hingga mempengaruhi mereka untuk meninggalkan pola-pola pertanian tradisional melalui pendampingan yang masif oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra - Indonesia (YDBA).

Yayasan ini telah berinisiatif untuk mendampingi para petani vanili terkait pembudidayaan yang modern, mulai dari penataan lahan hingga proses pemasaran vanili itu sendiri sampai pada level ekspor.

Tentu realitas ini sejatinya sebuah jembatan emas bagi semua petani vanili yang ada untuk menyambut kesuksesan.

Namun, seiring proses pendampingan ini terus berjalan, dinamika pun selalu nampak khusus dari petani itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun