Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Sumbangan Gereja Lokal di Manggarai Dalam Upaya Mengembalikan Pola Pertanian Organik dan Berkelanjutan

14 Januari 2024   23:29 Diperbarui: 19 Januari 2024   10:44 3967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyataan inilah yang tentunya bertolak belakang dengan pewartaan Kitab Suci.

Dan untuk menanggapi situasi ini, maka pihak Gereja lokal terjun langsung ke hadapan penderitaan umat/masyarakat tersebut melalui program pertanian berkelanjutan/organik melalui pelatihan pertanian organik untuk kesuburan tanah seperti:

Pertama, pembuatan pupuk eco enzym/pupuk jadam dengan bahan-baha dasar yang sanga sederhana, yakni campuran dari berbagai jenis buah-buahan, gula merah dan lainnya lalu disemprotkan pada setiap jenis komoditas pertanian yang ada. 

Untuk membuktikan hasilnya, bersama petani sawah, pihak Gereja coba mengaplikasikannya pada beberapa hektare padi sawah yang ada.

Dan terbukti berhasil dari beberapa kali percobaan seperti produktivitas padi menjadi semakin meningkat berkali-kali lipat dari sebelumnya.

Potret proses pembuatan pupuk eco enzym bersama dengan umat di paroki (dokumentasi pribadi)
Potret proses pembuatan pupuk eco enzym bersama dengan umat di paroki (dokumentasi pribadi)

Kedua, melalui pembuatan pupuk organik padat dan cair di setiap wilayah pelayanan Gereja.

Berkaitan dengan ini, pihak Gereja bekerja sama dengan pemerintah melalui penyuluh pertanian setempat untuk bersama-sama mengajak dan mempengaruhi masyarakat akan pupuk organik. 

Untuk membuktikan hal ini, bersama petani-petani setempat, Gereja berupaya untuk mengembangkan pertanian organik pada beberapa komoditas yang sesuai dengan keadaan alam setempat seperti pada tanaman jagung, sayur-sayuran, sorgum dan sebagainya. Hingga terbukti telah berdampak langsung pada produktivitas tanaman yang justru meningkat.

Sekalipun dalam pelaksanaannya selalu saja menuai tantangan yang banyak seperti salah satunya adalah hampir sebagian besar umat yang berprofesi petani masih enggan dalam hal mengubah pola pertaniannya karena membutuhkan pembuktian dan tidak ingin melalui proses yang panjang.

Akan tetapi terhadap tantangan ini, Gereja tidak pernah berhenti untuk terus berkiprah melalui keterlibatan langsung selain dalam pembuatan pupuknya melainkan juga dalam penggunaannya pada beberapa jenis komoditas unggulan seperti padi, jagung, sayur-sayuran dan buah-buahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun