Kunci utama untuk berdamai dengan diri sendiri adalah menyadari pikiran dan emosi yang selalu datang dan berganti setiap saat. Ketika keduanya sedang menyusup ke dalam diri, cukup diamati dan disadari saja, tanpa menanggapinya sedikit pun.
Kecuali jika pikiran dan emosi tersebut positif adanya. Misalnya, ketika kita sedang marah, bosan atau kecewa, cukup disadari bahwa saya sedang marah atau bosan tanpa harus menanggapinya. Ia hanya sesaat menetap dalam diri, sesudah itu akan berlalu dengan sendirinya.Â
Sebab semakin kita menanggapinya, semakin kita akan terjerumus ke dalam keputusan-keputusan yang persis salah atau keliru.
Oleh karena itu, semakin kuat dan menyakitkan emosi dan pikiran mencengkram diri, justru  itu merupakan kesempatan yang baik untuk kita  mengamati dan menyadarinya. Jika dianalogikan, emosi dan pikiran ibarat cuaca yang senantiasa bergerak dan berubah sesaat. Sedangkan diri kita adalah langit yang selalu tenang sekalipun cuaca selalu berubah seketika.
Dengan menyadari setiap emosi dan pikiran yang datang membuat kita semakin belajar untuk mencintai keseluruhan diri kita sendiri. Dengan begitu lahirlah kejernihan dan kedamaian. Ketika kita semakin mampu untuk menjalin hubungan yang baik dengan diri sendiri, termasuk dengan semua emosi dan pikiran yang muncul, maka kita pun dengan mudah menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan makhluk lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI