Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menangkal Resesi melalui Pemberdayaan petani Vanili oleh YDBA di Kampung

15 Oktober 2022   13:02 Diperbarui: 15 Oktober 2022   13:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu terkait ancaman resesi ekonomi global sejauh ini belum terlalu merambah hingga ke kampung-kampung. Khususnya di kampung Loha tempat saya lahir dan hidup. 

Akan tetapi sebelum isu ini melengking pada tataran elit, kampung saya sudah lebih dulu mengenal yang namanya pemberdayaan usaha berkat kehadiran YDBA. 

Baiklah sedikit perkenalan terkait YDBA.

Yayasan Dharma Bhakti Astra atau yang disingkat dengan YDBA adalah salah satu yayasan yang memiliki visi dan misi membangun UMKM binaan dan mandiri di seluruh Indonesia.

Tercatat hingga Desember 2021 kemarin, YDBA telah memberikan pembinaan terhadap lebih dari 12.006 UMKM  di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. Juga secara tidak langsung juga telah menciptakan 71.522 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

Dan sejak 2021 kemarin juga, YDBA telah mengepakkan sayap binaannya hingga ke pelosok Indonesia tepatnya di Kabupaten Manggarai Barat, Flores-NTT.

Di wilayah ini, mereka hadir untuk membina dan mendampingi beberapa UMKM diantaranya, membina 53 UMKM komoditas vanili yang terdapat di Desa Loha kecamatan Pacar, 20 UMKM komoditas kacang mete yang ada di desa Repi kecamatan Lembor Selatan, dan 33 UMKM komoditas kepiting yang ada di Desa Lengko Sepang Kecamatan Boleng, kabupaten Manggarai Barat.

Sungguh sebuah hal yang membanggakan bagi masyarakat NTT khususnya di kabupaten Manggarai Barat. 

Hal ini juga mengandaikan bahwa NTT selain terkenal karena daerah pariwisatanya, juga terkenal dengan komoditas pertanian yang menjanjikan, seperti komoditas vanila dan komoditas kacang mete.

Pemberdayaan Petani Vanili di Desa Loha

Untuk diketahui, Loha merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Manggarai Barat-NTT dengan kategori masih tertinggal. Letaknya tepat di bagian utara Labuan Bajo-Manggarai Barat. 

Hingga sekarang desa ini masih asing dengan perkembangan infrastruktur seperti: PLN belum masuk, sumber air minum bersih belum ada dan lain sebagainya.

Secara sosial, semua masyarakat di dalamnya bermata pencaharian sebagai petani tradisional. 

Hal ini didukung juga dengan tekstur tanah yang subur. Sehingga hampir semua jenis tanaman bisa tumbuh dengan subur di daerah ini. 

Sebagaimana Loha sebagai salah satu tempat pilihan YDBA dalam mengembangkan misi pemberdayaan UMKM, hingga kini secara masif melakukan pelbagai strategi pembinaan dan pendampingan.

Tercatat sudah hampir dua tahun ini YDBA terus secara masif melakukan pemberdayaan terhadap 53 pelaku UMKM yang berkonsentrasi khusus pada komoditas vanili di desa Loha. Kehadiran mereka layaknya 'obor' baru bagi para petani terutama terkait dengan pengenalan pola baru dalam bertani. 

Saya pun selaku salah satu warga desa Loha merasa bangga dan patut menghaturkan apresiasi yang mendalam kepada yayasan ini.  Berkat kehadiran mereka, semua petani di kampung mulai mengenal pola atau sistem baru dalam hal bertani. Bahkan melalui mereka komoditas vanili di kampung secara perlahan namanya mulai harum kembali baik kancah Nasional maupun internasional. 

Strategi Pembinaan

Selama dalam pembinaan dan pendampingan YDBA terhadap semua petani vanili di desa Loha, ada beberapa kiat dan strategi yang mereka lakukan. 

Pertama, membangun mentalitas dasar dari para pelaku UMUM Vanili. Di dalamnya mencakup kesadaran dasar dalam membangun dan mengembangkan sebuah usaha. Hal ini erat kaitannya dengan pola pikir dan mentalitas yang baik dan benar kepada semua petani di kampung. 

Selanjutnya, membuka cakrawala para pelaku UMKM dalam mengenal dan mengembangkan teknik pembudidayaan tanaman vanili secara modern. 

Mendukung hal ini, YDBA menghadirkan beberapa tutor pilihan dengan latar belakang bidangnya masing-masing khususnya dalam hal pertanian. 

Mulai dari persiapan lahan, pembuatan pupuk hingga pengolahan pasca panen jug terkait proses penjualan produk. Semuanya dibahas oleh ahlinya masing-masing yang dihadirkan oleh YDBA.

Bahkan baru-baru ini, YDBA telah mengutus beberapa petani vanili dari desa Loha untuk melakukan studi banding dengan petani vanili di Bali, tepatnya di Buleleng-Bali.

Melalui kegiatan ini, petani lokal telah menimba banyak pengetahuan, inspirasi dan pengalaman terkait pembudidayaan vanili. Dengan begitu, mereka juga diajarkan untuk berkolaborasi dan berjejaring dengan semua petani vanili sukses di tanah air ini. 

Kedua, YDBA telah membangun kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang mendukung program mereka dalam membina dan mendampingi pelaku UMKM komoditas Vanili di desa Loha.

Seperti melibatkan Koperasi 1000 Desa Ekspor Indonesia sebagai ayah angkat bagi UMKM komoditas kacang mete dan vanila, serta Sekolah Tinggi Pertanian Flores BAJAWA yang berperan sebagai pakar dalam program pembinaan ini. Juga menghadirkan beberapa pelaku bisnis berlevel PT (Perseroan Terbatas) ternama di Indonesia. 

Ketiga, membentuk manajemen yang rapi dan terkontrol melalui pembentukan kelompok dalam pengolahan lahan dan eksekusi lahan tani khusus untuk budidaya vanili.

Membangun komitmen khusus dengan petani melalui sebuah perjanjian.

YDBA bersama petani vanili berpose di salah satu kebun vanili milik warga(dokpri.) 
YDBA bersama petani vanili berpose di salah satu kebun vanili milik warga(dokpri.) 

Sehingga dengan demikian, yayasan dapat merekam secara langsung semua situasi yang terjadi di lapangan. Terutama dalam hal modal produksi, fasilitas ataupun perlengkapan produksi yang dimiliki petani, keaktifan pelaku UMKM dan lain sebagainya.

Semua strategi di atas sejatinya bertujuan agar komoditas vanili dapat dijadikan sebagai produk utama sekaligus primadona yang dapat diandalkan bagi kelangsungan hidup para petani di desa Loha. 

Dan tujuan lainnya adalah agar semua pelaku UMKM Vanili suatu saat dapat tumbuh dan berkembang bahkan mampu menjadi salah satu desa pengekspor vanili ke berbagai negara di dunia.

Oleh karena itu, terkait isu resesi ekonomi global yang berdampak terhadap kondisi keuangan masyarakat khususnya pekerja, maka YDBA dapat dijadikan senjata utama bagi pemberdayaan UMKM khususnya dalam bidang pertanian vanili di kampung saya kini. 

Begitulah situasi terkait UMKM di desa saya, 

Bagaimana dengan UMKM di daerah anda? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun