Untuk diketahui, Loha merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Manggarai Barat-NTT dengan kategori masih tertinggal. Letaknya tepat di bagian utara Labuan Bajo-Manggarai Barat.Â
Hingga sekarang desa ini masih asing dengan perkembangan infrastruktur seperti: PLN belum masuk, sumber air minum bersih belum ada dan lain sebagainya.
Secara sosial, semua masyarakat di dalamnya bermata pencaharian sebagai petani tradisional.Â
Hal ini didukung juga dengan tekstur tanah yang subur. Sehingga hampir semua jenis tanaman bisa tumbuh dengan subur di daerah ini.Â
Sebagaimana Loha sebagai salah satu tempat pilihan YDBA dalam mengembangkan misi pemberdayaan UMKM, hingga kini secara masif melakukan pelbagai strategi pembinaan dan pendampingan.
Tercatat sudah hampir dua tahun ini YDBA terus secara masif melakukan pemberdayaan terhadap 53 pelaku UMKM yang berkonsentrasi khusus pada komoditas vanili di desa Loha. Kehadiran mereka layaknya 'obor' baru bagi para petani terutama terkait dengan pengenalan pola baru dalam bertani.Â
Saya pun selaku salah satu warga desa Loha merasa bangga dan patut menghaturkan apresiasi yang mendalam kepada yayasan ini. Â Berkat kehadiran mereka, semua petani di kampung mulai mengenal pola atau sistem baru dalam hal bertani. Bahkan melalui mereka komoditas vanili di kampung secara perlahan namanya mulai harum kembali baik kancah Nasional maupun internasional.Â
Strategi Pembinaan
Selama dalam pembinaan dan pendampingan YDBA terhadap semua petani vanili di desa Loha, ada beberapa kiat dan strategi yang mereka lakukan.Â
Pertama, membangun mentalitas dasar dari para pelaku UMUM Vanili. Di dalamnya mencakup kesadaran dasar dalam membangun dan mengembangkan sebuah usaha. Hal ini erat kaitannya dengan pola pikir dan mentalitas yang baik dan benar kepada semua petani di kampung.Â
Selanjutnya, membuka cakrawala para pelaku UMKM dalam mengenal dan mengembangkan teknik pembudidayaan tanaman vanili secara modern.Â