Mulai dari proses pembuatannya yang hampir melibatkan diri mereka sendiri hingga pada kegunaannya setiap hari sejatinya merupakan pertanda bahwa perempuan juga memiliki jiwa perjuangan dalam mengarungi hidup.
Terimakasih mama-mama semuanya, karena dengan roto-mu kami semua bisa belajar tentang hidup yang sejati.Â
Semoga di 25 tahun yang akan datang, roto tetap eksis dan memenuhi isi dapur dan rumah warga kampung.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!