Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Ketika Berwisata ke Air Terjun Cunca Namo

30 Juli 2021   21:36 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:44 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Tiwu Roh (gambar dari Facebook Megy Dulung) 

Pemandangan di sekitar air terjun itu terlihat asri dan asali. Belum ada riasan-riasan yang menonjol yang mengubah keasliannya. Dan airnya pun putih jernih dan segar sekalipun masih dipertengahan musim kemarau panjang tahun ini.

Dari air terjun itu, kami pun lanjut ke Nua Waka sebuah gua bawah tanah yang letaknya sekitar 20 meter dari air terjun tadi. Kami berempat memilih berjalan kaki mengikuti aliran air sungai yang dalamnya setinggi mata kaki.

Pose Di dalam Nua Waka (dokpri.) 
Pose Di dalam Nua Waka (dokpri.) 

Sampai di Nua Waka itu, kami berhenti sebentar untuk memotret gambar di bagian muka gua.

Dari dalam gua itu air mengalir dengan begitu tenang. Namun terasa dingin di kulit kaki.

Kami pun bersepakat untuk masuk menjelajahi bagian dalam dari gua. Gelap gulita dalam gua itu memunculkan sedikit kesan horor. Bagaimana tidak, kami hanya menggunakan senter HP sebagai cahaya penuntun jalan. Sementara lintasan ke dalam agak sulit karena penuh dengan batu besar dengan air yang terus mengalir dari dalam.

Namun, dengan penuh keberanian, kami bergerak terus ke dalam. Merangkak pelan berlawanan arah dengan aliran air dari dalam gua.

Sedangkan di bagian atap gua yang berlapis batu, kami temukan penuh dengan sarang burung walet. Ada banyak induk walet yang menggantung dan beterbangan di atas kepala. Apalagi bila mata mereka berpapasan dengan senter HP kami.

Di beberapa tempat di dalam gua itu, tak lupa kami memotret gambar seadanya saja.

Dan penjelajahan kami pun terpaksa berhenti akibat kondisi jalan yang semakin mengecil dan sempit. Juga ada genangan air seperti waduk kecil namun rupanya lumayan dalam juga. Itu sekitar di jarak 25 meter dari muka gua. Akhirnya kami pun memutuskan untuk kembali ke muka gua. Walaupun belum sepenuhnya kami melintasi gua besar itu, rasanya tetap puas menikmati ‘seremnya’ Nua Waka itu, dengan hanya mengandalkan modal nekat.

Selanjutnya, dari Nua Waka itu dengan tenaga yang masih tersisa, kami melanjutkan lagi petualangan menuju Tiwu Roh. Sebuah kolam alam yang asli. Khusus untuk berenang. Jaraknya sekitar 50 meter dari Nua Waka. Kami berjalan mengikuti aliran sungai dari Sunsa Namo tadi sambil memotret gambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun