Dan apabila bencana sudah melanda kita, tak ada lagi yang mampu meninggikan diri. Karena segala kelas sosial, suku, agama, jenis kelamin tanpa peduli mereka itu saleh atau kafir, sedang memikirkan hal-hal yang ningrat ataupun hal-hal yang bejad, tanpa kecuali menjadi rata oleh "pencernaan" covid-19 ataupun gempa bumi lainnya.Â
Bencana seakan sebongkah tahi/berak yang merupakan bagian dari kita namun kita sendiri seolah-olah menghindar darinya atau justru tidak menginginkannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!