Keenam, tahu kebudayaan dan adat istiadat sambil terbuka terhadap tantangan zaman. Untuk membangun rasa percaya diri dari seorang pemimpin, orientasi pada kebudayaan dan adat istiadat menjadi sangat penting. Kita butuhkan pemimpin yang tahu adat, yang mengenal dan mencintai kebudayaan bangsanya atau daerahnya. Namun pemimpin ini pun tidak terperangkap dalam kesempitan pandangan mengenai kebudayaan, melainkan serentak terbuka terhadap kekayaan peradaban dunia yang menjadi semakin dikenal luas.
Ketujuh, Â pemimpin yang bersatu dan mempersatukan. Pemimpin yang kontroversial akan mengalihkan seluruh perhatian warga terhadap dirinya. Kalau seseorang sudah menjadi tokoh kontroversial karena berbagai dugaan, maka memilih tokoh seperti ini berarti membiarkan diri terjebak dalam perdebatan panjang tentang dirinya. Bersatu berarti adanya keharmonisan antara pemimpin utama dan wakilnya. Kita butuhkan pemimpin yang bersatu, sebab hanya pemimpin yang bersatu, akan sanggup pula mempersatukan.
Demikian beberapa kriteria pemimpin yang mestinya menjadi pertimbangan kritis warga  dalam memilih pemimpin yang tepat di daerah. Warga yang dewasa dan demokratis ditandai oleh kemampuannya untuk memilih seorang pemimpin yang berkualitas dalam Pemilu. Untuk itu jadilah pemilih yang bijak dan kritis agar cita-cita kesejahteraan dan kemajuan daerah dan bangsa terwujud dalam diri para pemimpin yang demokratis. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI