(1)
Fajar menyingsing
Merebah di atas kuncup-kuncup pemilik suaka kehidupan
Memekarkan keindahan baru pada dunia
Fajar itu hinggap pada bola mata
Menyemburkan bayangan kehidupan yang menawan di atas tahta puncak cakrawala harapan
Lalu menyergap dalam bejana-bejana telapak tangkai lembah yang tak tertuangkan
Untuk menahan riak-riak mungil gumpahan rupa yang bernyawa
Fajar itu akan selalu terbit
Di pelupuk mata kehidupan
Lalu akan berkedip sekejap dalam jengkalan jedah yang kekal
Membungkus sekelumit kenangan terang
Yang telah terlihat dari ufuk mata semesta
26-02-2019
(2)
Entahkah aku mesti kembali kepada sungai yang mengalir ke belakang waktu
Hendak menerka-nerka fajar yang pertama kali menyapa mataku
Menyusupkan nyawa di jiwaku dalam balutan darah yang menetes dari langit
Ketika itu awan menyiratkan tanda-tanda kesudahan penantiannya pada wujudku yang terbentuk
Lalu sesudahnya,
Semua fajar yang datang kali berikutnya menyamar menjadi hari yang terus menggiringku menjadi rupa yang berbentuk di atas rahasia sang waktu.
11-03-2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H