Mohon tunggu...
amanda putri devina
amanda putri devina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rangkuman Materi Schopenhauer

8 Januari 2024   13:22 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:25 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf Jerman dari abad ke-18 yang membangun filsafat etika yang menarik.Ia melakukan banyak hal dalam bidang metafisika, etika, dan estetika. Salah satu ide utamanya adalah "kehendak buta", yang menunjukkan keinginan yang tidak terkendali dalam diri manusia yang dapat menyebabkan penderitaan. Schopenhauer menekankan bahwa menolak kehendak ini sangat penting untuk mencapai kedamaian batin. Selain itu, ia memberikan perspektif pesimis tentang kehidupan, menganggap bahwa manusia mengalami kesulitan. Meskipun Schopenhauer memiliki pandangan pesimis, pikiran-pikirannya berkontribusi pada perkembangan filsafat kontemporer dan memengaruhi Nietzsche, Freud, dan pemikir besar lainnya. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang dapat diambil dari filosofi Schopenhauer:
Emfasis pada pikiran subjektif: Schopenhauer mengatakan bahwa orang harus berkonsentrasi pada pikiran dan keyakinan mereka daripada hal-hal yang lebih materi.
Ketahui diri: Schopenhauer berpendapat bahwa mengetahui diri sendiri adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kesehatan.
Kesadaran: Schopenhauer menekankan betapa pentingnya memiliki kesadaran diri dan pemahaman tentang dunia kita dan apa yang ada di sekitar kita.
Egoisme dan Kemiskinan: Filsafat Schopenhauer menekankan betapa pentingnya untuk mengatasi kedua hal ini---egoisme dan kemiskinan---dalam kehidupan sehari-hari.
Estetika: Schopenhauer berbicara tentang estetika dan bagaimana seni dapat membantu orang menjadi bahagia dan sehat.
Terlepas dari fakta bahwa filsafat Schopenhauer memberikan perspektif yang berharga, pendekatan etika yang dia tawarkan tidak selalu dapat diterapkan secara praktis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun