Society 5.0: Mengubah Wajah Pendidikan yang Adaptif dan Berbasis Digital

Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan.
- Nelson Mandela

Dalam era revolusi industri 4.0, pendidikan telah berubah dari pendidikan tradisional menuju pendidikan 4.0 yang berfokus pada penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Namun, dengan munculnya berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang semakin cepat, pendidikan 4.0 mulai menemui berbagai tantangan baru. 

Dalam menghadapi tantangan tersebut, muncul konsep pendidikan 5.0 sebagai solusi yang diharapkan dapat membawa perubahan yang besar dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan peluang dan tantangan. Pendidikan 5.0 merupakan konsep pendidikan yang berfokus pada pengembangan kompetensi yang relevan dengan dunia nyata, adaptabilitas, dan kolaborasi.

Konsep pendidikan di era 5.0 berawal dari reaksi percepatan perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi. Dengan memasukkan teknologi mutakhir ke dalam proses pembelajaran, seperti kecerdasan buatan, big data, dan augmented reality. Komponen utama pendidikan 5.0 meliputi kerja sama, fleksibilitas, dan pengembangan kompetensi siswa yang relevan dengan dunia nyata.

Pendidikan di era 5.0 menghadirkan perubahan paradigma dalam cara kita mendefinisikan, menyampaikan, dan mengintegrasikan pendidikan dalam kehidupan siswa. Dengan fokus pada kompetensi yang relevan dan kolaborasi antar stakeholder, pendidikan 5.0 memiliki potensi besar untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan dan mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan teknologi di masa depan.

Dalam society 5.0, pendidikan harus diubah agar dapat adaptif dan berbasis digital. Pendidikan harus mampu mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital. 

Berikut merupakan beberapa komponen digital yang dapat berperan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di era 5.0:

• Mobile learning, dapat digunakan peserta didik untuk mendemonstrasikan pembelajaran dengan cara yang terbaik bagi mereka, bisa berupa menggambar, menyanyi, menari, screencasting, membuat video atau podcast, membuat blog, atau blogging.
• Internet of Things (IoT), dapat digunakan untuk memonitor dan mengelola proses pembelajaran, seperti kehadiran siswa, penilaian, dan kesehatan.
• Virtual/Augmented Reality (VR/AR), digunakan untuk meningkatkan motivasi, imersi, dan inetraksi siswa dengan materi pembelajaran, seperti simulasi, permainan, dan eksperimen.
• Artificial Intelligence (AI), dapat digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran siswa, sperti gaya belajar, minat dan kemampuan siswa.

Semua aspek kehidupan akan terkena dampak positif dan negatifnya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung oleh era society 5.0. Untuk meningkatkan pendidikan di bidang ini, model pembelajaran baru harus digunakan di ruang kelas dan keterampilan siswa harus direvisi. Untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi segala tantangan dan tuntutan hidup di era society 5.0 yang akan datang, sangat penting untuk memberikan pengajaran kepada mereka berupa kompetensi abad ke-21 tentang kreativitas, pemikiran kritis, fleksibilitas, inovasi, kelincahan, dan persaingan. Siswa juga harus belajar bagaimana menguasai informasi dan bagaimana bekerja di lingkungan lintas sektor.

Tujuan pembelajaran di era society 5.0 adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pendekatan inovatif dan kompetensi abad 21. Perubahan wajah pendidikan di era society 5.0 bukanlah hal yang mudah. Namun, perubahan ini perlu dilakukan agar pendidikan dapat mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. 

Call to action: 

Mari kita bersama-sama mengubah wajah pendidikan di era Society 5.0 agar dapat mempersiapkan generasi muda untuk sukses di masa depan.