Selama dua puluh tahun, berdasarkan Gallup Poll, perawat telah secara konsisten menduduki peringkat pertama dalam perilaku etis dan kejujuran di antara profesi (Levine, 2023). Secara tidak langsung, prestasi ini menunjukkan bahwa perawat merupakan profesi yang menjunjung tinggi integritas profesional. Namun, tanpa disadari, perawat tentu menghadapi berbagai tantangan serius untuk meraih dan mempertahankan posisi tersebut. Integritas profesional menjadi elemen esensial yang memiliki peran besar dalam dunia pelayanan kesehatan yang semakin berkembang. Menurunnya integritas profesional akibat tekanan moral dapat berdampak negatif. Studi yang dilakukan oleh Bruce dan Allen (2020) menunjukkan bahwa sebanyak 15% perawat memilih untuk meninggalkan pekerjaan karena tekanan moral. Oleh karena itu, perlu ditekankan bahwa mendukung dan memperkuat integritas profesional perawat adalah suatu keharusan dalam menjaga kualitas layanan kesehatan.
Kata Kunci: Integritas Profesional, Tantangan, Perawat
Tantangan Integritas Profesional Perawat
Integritas profesional adalah keseluruhan pribadi, profesional, dan sosial yang melibatkan aspek fisik, psikologis, dan spiritual, dengan kontrol terhadap situasi untuk melindungi diri, menjaga martabat, diakui sebagai individu, serta menekankan perilaku sosial dan moral berdasarkan prinsip-prinsip etika dalam praktik profesi (Sastrawan et al., 2019). Dengan kata lain, integritas profesional sangat berkaitan dengan menjaga keutuhan moral dan etika sesuai dengan prinsip-prinsip etika dalam menjalankan profesi. Tantangan integritas profesional terjadi ketika perawat dihadapkan dengan situasi kompleks yang berisiko mengikis komitmen perawat dalam memberikan pelayanan terbaik pada klien.Â
Menurut Sastrawan et al. (2019), terdapat lima hal yang dapat mengancam integritas profesional perawat, yakni diri sendiri, pasien, kerja tim dan budaya kerja, sifat pekerjaan, serta organisasi.
1. Diri Sendiri
Dalam perspektif keperawatan, pemberian asuhan keperawatan pada klien didasari rasa caring. Caring (peduli) merupakan cita-cita moral keperawatan. Di samping itu, perawat juga memiliki sifat altruistik, yakni sifat rela berkorban serta mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Kedua atribut ini dapat mendorong perawat untuk memiliki harapan dan kewajiban yang kuat guna memberikan hasil pelayanan yang positif.Â
Komitmen yang tinggi dari seorang perawat tercermin melalui studi Fatemi et al. (2018). Seorang perawat yang telah bekerja di bidang home care selama lima tahun menyatakan ungkapannya sebagai berikut:Â
"Perawat yang baik dalam perawatan di rumah membutuhkan kerendahan hati. Anda harus sabar. Jika Anda mengharapkan segala sesuatunya direncanakan karena arahnya sendiri, maka Anda akan gagal."
Namun, terkadang perawat harus menyadari bahwa harapan dapat berbeda dengan kondisi kenyataan, dan hal ini adalah suatu kejadian yang wajar. Integritas perawat dapat terancam ketika perawat tidak dapat menemukan solusi atas munculnya rasa ketidakmampuan memenuhi kewajiban mereka.Â
2. Pasien
Di rumah sakit, perawat akan menjadi orang yang paling sering bertemu dengan klien. Akibatnya, perawat berisiko mengalami kekerasan baik verbal maupun non-verbal. Â Babiarczyk et al. (2019) menyebutkan bahwa persentase perawat yang melaporkan diserang oleh pasien atau klien adalah sebesar 92,3%. Bahkan, beberapa perawat juga melaporkan diserang oleh kerabat pasien/klien, anggota staf, kolega, atau anjing. Serangan ini dapat berdampak buruk pada psikologis dan moral perawat. Pada akhirnya, hal ini akan mengancam integritas profesional perawat.Â
3. Kerja Tim dan Budaya Kerja
Perawat dianggap sebagai profesi yang inferior jika dibandingkan dengan profesi lain, misalnya dokter. Bahkan, hingga kini, terdapat stigma yang beredar di masyarakat bahwa perawat adalah pembantu dokter. Stigma ini dapat memengaruhi hubungan perawat-dokter dan menyebabkan rasa ketidakberdayaan perawat muncul. Selain berdampak pada integritas profesional perawat, stigma ini juga dapat memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada klien karena kolaborasi antarprofesi kurang diterapkan secara efektif.Â
4. Sifat Pekerjaan
Perawat sering dihadapkan pada kondisi yang mengandung dilema etika. Biasanya, kejadian dilema etika banyak terjadi dalam konteks palliative care, perawatan intensif, dan situasi gawat darurat. Pada kondisi ini, perawat cenderung mengambil tindakan yang bertentangan dengan prinsip dan keyakinan diri perawat. Hal ini dapat berakibat pada integritas profesional perawat yang semakin menurun.
5. Organisasi
Integrasi profesional perawat bergantung pada dukungan organisasi profesi. Organisasi profesi harus memiliki orientasi yang dapat mengarahkan perawat untuk mencapai integritas profesional. Sayangnya, organisasi memiliki berbagai faktor yang dapat mengancam integritas profesional. Menurut Sastrawan et al. (2019), faktor tersebut terdiri dari keterbatasan sumber daya fisik, kebijakan kuota produktivitas, keterbatasan waktu, staf yang buruk, dan kekurangan perawat. Faktor-faktor ini menyebabkan motivasi perawat menurun sehingga akan berdampak pada integritas profesional mereka.Â
Alternatif SolusiÂ
Meski demikian, tantangan dalam integritas profesional perawat tidak boleh diabaikan begitu saja. Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi tantangan dan mewujudkan integritas tersebut, yakni:
1. Mengintegrasikan Profesionalisme pada Sistem Pembelajaran
Dalam ranah pendidikan, pengintegrasian mata kuliah profesionalisme, mencakup etika dan moral, ke dalam sistem pembelajaran adalah langkah komprehensif yang dapat dipertimbangkan. Hal ini dilakukan untuk mencetak generasi perawat yang profesional dan berintegritas di bidang keperawatan.Â
2. Memulai dan Melatih Sikap Integritas Profesional Perawat
Mahasiswa keperawatan dapat mengambil sejumlah langkah kecil. Mahasiswa keperawatan harus mengetahui bagaimana menerapkan sikap profesional perawat dan mulai membiasakan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-sehari. Hal ini dilakukan untuk membentuk dasar sikap integritas profesional perawat.
3. Mengembangkan Sikap Integritas Profesional Perawat
Pengembangan sikap integritas profesional perawat dapat dilakukan dengan banyak hal. Mahasiswa keperawatan harus aktif berpartisipasi dalam seminar, diskusi, atau forum keperawatan. Hal ini dapat membantu mahasiswa mengenali lebih dalam terkait isu mengenai integritas profesional perawat. Selain itu, mahasiswa keperawatan perlu berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan sosial untuk meningkatkan citra positif dan peran perawat dalam masyarakat.Â
4. Melakukan Refleksi Diri
Mahasiswa keperawatan dapat melakukan refleksi diri secara teratur untuk mengetahui nilai-nilai dan keyakinan pribadi. Hal ini dapat membantu mahasiswa keperawatan untuk memahami dan mengatasi dilema etika yang mungkin terjadi di masa depan.
Kesimpulan
Integritas profesional perawat adalah hal yang krusial dalam pelayanan kesehatan. Namun, integritas profesional tersebut bersifat dinamis. Artinya, integritas tersebut dapat berjalan naik dan turun seiring berjalannya waktu. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menjadi tantangan dalam membangun integritas profesional perawat. Meski demikian, kesadaran mahasiswa keperawatan terhadap faktor-faktor yang dapat mengancam integritas dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat integritas tersebut. Dalam mewujudkan lingkungan dengan integritas profesional perawat tinggi, dibutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak. Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan guna memperkuat integritas profesional perawat sebagai kunci untuk menjaga kualitas layanan kesehatan.
Referensi
Babiarczyk, B., Turbiarz, A., Tomagov, M., Zelenkov, R., nler, E., & Sancho Cantus, D. (2019). Violence against nurses working in the health sector in five European countries-pilot study. International journal of nursing practice, 25(4), e12744. https://doi.org/10.1111/ijn.12744
Bruce, S. D., & Allen, D. (2020). Moral Distress: One Unit's Recognition and Mitigation of This Problem. Clinical journal of oncology nursing, 24(1), 16--18. https://doi.org/10.1188/20.CJON.16-18
Fatemi, N. L., Moonaghi, H. K., & Heydari, A. (2018). Exploration of nurses' perception about professionalism in home care nursing in Iran: a qualitative study. Electronic physician, 10(5), 6803-6811. https://doi.org/10.19082/6803
Levine, Z. (2023). Americans Continue to Rank Nurses Most Honest and Ethical Professionals. American Nurses Association (ANA). https://www.nursingworld.org/news/news-releases/2022-news-releases/americans-continue-to-rank-nurses-most-honest-and-ethical-professionals/
Sastrawan, S., Newton, J. M., & Malik, G. (2019). Nurses' integrity and coping strategies: An integrative review. Journal of clinical nursing, 28(5-6), 733-744. https://doi.org/10.1111/jocn.14702
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H