Mohon tunggu...
Amanda Syifa
Amanda Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Haii, Saya Amanda Sifaul Zanah mahasiswi UCIC prodi Teknik Informatika. Saya memiliki hobi menonton film dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Game of Thrones: Melampaui Hiburan, Menggali Alamiah Manusia dan Naratif Epik

5 Februari 2024   11:22 Diperbarui: 5 Februari 2024   11:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Drama fantasi Amerika Serikat "Game of Thrones" ini diciptakan oleh David Benioff dan D. B. Weiss untuk saluran HBO. Seri ini merupakan adaptasi dari A Song of Ice and Fire, seri novel fantasi karangan George R. R. Martin. Sebagai karya seni yang menggabungkan intrik politik, karakter kompleks, dan elemen fantasi, serial ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah pengalaman mendalam bagi para penontonnya. 

Drama ini telah menjadi fenomena global yang merajai layar televisi selama delapan musim. George R. R. Martin memberi proporsi lebih banyak pada pertempuran, intrik politik, dan penokohan. Karena itu, dia mengatur agar cerita terasa lebih seperti fiksi sejarah daripada fantasi kontemporer, dengan mengurangi penekanan pada sihir.

Walaupun memiliki jumlah episode yang terbilang cukup banyak, drama ini sukses membuat penikmatnya puas karena alur cerita yang tidak membosankan dan tidak mudah ditebak dengan beberapa plot twist yang mengejutkan. 

Drama ini memiliki 78 episode yang diperkirakan memiliki pemeran ansambel terbanyak dalam sejarah pertelevisian. Para pemerannyapun sangat profesional dan mendalami karakter yang dimainkannya. Dari Jon Snow yang penuh integritas hingga Cersei Lannister yang licik dan ambisius.

Setiap karakter memiliki lapisan tersendiri yang membuat penonton terhubung emosional. Terutama pada karakter raja Joffrey Baratheon, dimana karakter itu menjadi karakter yang sangat dibenci bagi para penonton. 

Selama delapan musim ini, banyak sekali terdapat perkembangan karakter yang tak terduga. Penulis juga tidak segan-segan untuk membunuh karakter-karakter protagonis yang berpengaruh dan banyak disukai penonton seperti Ned Stark, Jorah Mormont, Daenerys Targaryen dan lain-lain. Terlebih lagi saat kematian The Mother of Dragons atau Daenerys Targaryen yang membuat perubahan alur yang sangat drastis. Scene itu tentu saja mebuat para penonton merasa bergejolak.

Dalam dunia ini, keputusan satu karakter dapat mengubah nasib seluruh kerajaan. Intrik politik yang rumit, konflik antar keluarga, dan pertempuran memikat yang dipenuhi dengan kejutan akan membuat Anda terpaku pada layar. 

Semua kejadian yang terjadi dalam drama ini tidak lain hanya untuk merebutkan Takhta Besi atau Iron Throne. Ambisi-ambisi saling berselisih satu sama lain dan ego membuatnya semakin tak terkendali. Tak ada yang bisa meramalkan nasib karakter favorit Anda, dan itulah yang membuat setiap episode begitu mendebarkan.

Tidak hanya para pemeran dan alur cerita, efek visual dan desain Game of Thrones patut diacungi jempol. Penampilan yang totalitas seakan-akan membawa kita kembali ke abad pertengahan. Bahkan drama ini telah memenangkan empat penghargaan Emmy untuk efek visual yang luar biasa. Dalam series ini, dunia penuh dengan makhluk-makhluk fantastis seperti naga, White Walkers, dan direwolves.

Desain makhluk-makhluk ini tidak hanya memanjakan mata penonton, tetapi juga menambah kekayaan mitologi dalam cerita. Desain naga yang benar-benar detail membuat kita terlarut dalam visual yang terlihat sangat nyata. Terlebih lagi disaat adegan pertempuran, dimana itu semua seakan-akan dilakukan tanpa bantuan green screen.

Dalam perjalanannya, Game of Thrones meraih berbagai penghargaan atas kontribusinya terhadap seni televisi. Efek visual yang memukau, skor musik yang ikonik, dan akting yang luar biasa telah memastikan bahwa Game of Thrones bukan hanya sekadar hiburan, tetapi sebuah karya seni yang memikat. Bisa dilihat dari IMDB rating, Game of Thrones mendapatkan rating 9,2/10 dari 2,3 juta vote. Tidak heran karena Game of Thrones pantas mendapatkan itu.

Game of Thrones bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sebuah karya seni yang memotret keberagaman manusia dan kekuatan serta ketidakpastian kehidupan. Serial ini menantang batasan-batasan genre dan menghadirkan dunia fantasi yang begitu nyata. 

Jika anda penikmat film yang penuh dengan pelajaran, drama ini memiliki banyak pelajarang yang dapat diambil. Tidak selalu dalam bentuk kata-kata, karakter disini sering kali menunjukannya dalam bentuk tindakan yang membuat kita berpikir lebih jauh. Contoh salah satu quotenya adalah "Any man who must say 'I am The King,' is no true king." Dari Tywin Lannister.

Jadi, jika Anda belum menyaksikan Game of Thrones, Anda sedang melewatkan salah satu karya terbaik dalam sejarah televisi. Mari bergabung dalam perjalanan ini, hadapi konflik dan keputusan sulit bersama karakter yang menghiasi layar dengan kehidupan. Rasakan magi, ikut serta dalam pertempuran sengit, dan saksikan plot yang tak pernah Anda duga. Lihat dan rasakan alur cerita yang mendebarkan, pengembangan karakter yang tidak biasa dan tentunya kecantikan visual yang memukau.

Namun, perlu diketahui bahwa serial ini tidak cocok untuk mereka yang dibawah umur. Jangan mengajak orang yang masih belum bisa membedakan baik dan buruk jika anda ingin menonton serial ini. Buka pintu menuju Westeros dan Essos, serta jauhi spoiler yang berlebihan untuk merasakan keseruan sejati. Game of Thrones tidak hanya sekadar tontonan, ini adalah pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun