Mohon tunggu...
Amanda Syafira Iskandar
Amanda Syafira Iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030129

love things related to art and books.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dari Meja Sekolah ke Dapur: Cerita Usaha Sienna dengan "Pempek Rumah Nenek"

24 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   01:31 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam usahanya, Sienna menawarkan beberapa varian pempek, mulai dari pempek adaan, pempek lumpia, pempek kapal selam, hingga pempek dengan berbagai isi seperti, pempek isi cumi, pempek isi ayam, pempek isi udang, pemepk isi sosis, dan pempek isi keju. "Saya berusaha untuk menyediakan beberapa variasi yang menarik bagi pelanggan saya, baik dalam bentuk reguler maupun bentuk mini," tambah Sienna.

Sienna bersyukur telah memiliki rekan tim yang membantunya dalam proses produksi pempek untuk memenuhi permintaan produksi yang semakin meningkat. Ini adalah langkah penting dalam skala bisnisnya untuk memastikan kualitas dan konsistensi produk yang dihasilkannya.

"Kami menggunakan berbagai strategi dalam mempromosikan usaha pempek kami, mulai dari membagikan brosur-brosur, iklan di media sosial, hinga promosi melalui sistem mouth to mouth," jelas Sienna. Promosi ini membantu Sienna dan tim nya untuk menjangkau lebih banyak konsumen potensial baik secara online maupun offline.

Sienna memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Whatsapp dan lainnya untuk mempromosikan produknya. Dengan menggunakan foto-foto menarik dan testimoni dari pelanggan, Sienna berhasil menarik banyak konsumen. "Media sosial sangat efektif dalam memperluas jangkauan pasar kami," kata Sienna.

Selain itu, Sienna juga mengadakan berbagai promo menarik, seperti diskon ataupun bundling. "Kami selalu mencari cara baru untuk menarik minat konsumen," tambah Sienna.

Pempek buatan Sienna tidak hanya dijual secara online tetapi juga tersedia beberapa outlet offline, memudahkan konsumen untuk mengakses produknya. Usaha pempek Sienna juga melayani pesanan dalam partai besar ataupun kecil dan untuk berbagai acara seperti ulang tahun, rapat, dll.

Untuk penjualan secara online, Sienna memanfaat Instagram dan Whatsapp untuk menerima pesanan agar lebih memudahkan pelanggan untuk melakukan pemesanan secara langsung.

Pelayanan pelanggan juga menjadi fokus utama bagi Sienna. "Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan kami. Mulai dari respon yang cepat terhadap pertanyaan hingga memstikan produk sampai dengan baik ke tangan konsumen," kata Sienna.

Tantangan yang dihadapi dalam mengelola usaha pempek ini tidaklah sedikit. Salah satunya adalah tingkat penjualan yang naik turun. "Saya selalu berusaha untuk mengatasi tantangan ini dengan mengadakan promo-promo menarik dan menjaga kualitas produk yang kami jual," ucap Sienna. Komitmen terhadap kualitas produk dan fleksibilitas dalam strategi pemasaran menjadi kunci dalam mengatasi perubahan dalam pasar.

Tantangan lain yang dihadapi adalah persaingan dengan produk sejenis. "Pasar pempek cukup kompetitif, banyak pemain lain yang juga menawarkan produk serupa," kata Sienna. Namun, Sienna yakin bahwa dengan terus berinovasi dan menjaga kualitas, ia dapat memenangkan hati konsumen. 

Pada saat wawancara saya juga menanyakan kepada Sienna apa pendapatnya mengenai kunci sukses  dalam menjalankan sebuah usaha. "Kesabaran, ikhtiar, dan membangun mental yang kuat adalah hal-hal yang sangat penting dalam berbisnis," jawab Sienna. Selain itu, menurut Sienna komitmen yang tinggi terhadap bisnis dan kesediaan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan menjadi faktor penentu kesuksesan dalam mengelola usaha yang sedang dilakukannya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun