Mohon tunggu...
Amanda Syafira Iskandar
Amanda Syafira Iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030129

love things related to art and books.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Harapan: Kisah Komunitas Sekolah Marjinal di Yogyakarta

16 Juni 2024   12:12 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:18 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan dari Publik dan Masyarakat Luas

Keberhasilan komunitas sekolah marjinal tidak hanya bergantung pada kerja keras guru dan sukarelawan, tetapi juga dukungan masyarakat luas, yang banyak menyumbangkan waktu, uang, atau sumber daya lainnya untuk mendukung kegiatan pendidikan. Untuk mempertahankan eksistensi dan kemajuan komunitas ini, dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat sangat penting.

Kendala dan Tantangan 

Komunitas sekolah marjinal memiliki banyak keuntungan, tetapi juga banyak masalah. Mereka menghadapi tantangan baru setiap hari, mulai dari masalah pendanaan yang tidak menentu hingga kesulitan untuk mendapatkan sarana pendukung pembelajaran yang memadai. Komunitas ini tetap hidup dan berkembang dengan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak terpinggirkan.

Tantangan pendidikan di Yogyakarta akan tetap ada di masa depan. Namun, dengan komunitas sekolah marjinal yang semakin berkembang dan terorganisir dengan baik, kemungkinan untuk pendidikan yang merata dan inklusif semakin besar. Penting bagi pemerintah, akademisi, dan masyarakat umum untuk terus mendukung dan memperkuat peran komunitas ini dalam memajukan pendidikan di daerah terpinggirkan.

Di Yogyakarta, komunitas sekolah marjinal bukan hanya sumber pendidikan tambahan bagi anak-anak terpinggirkan. Mereka adalah contoh perjuangan kolektif untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Mereka telah membuktikan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi mereka, melalui kerja sama yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan guru sukarelawan. Semoga komunitas-komunitas ini terus menginspirasi dan mendorong lebih banyak anak untuk memiliki masa depan yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun