Bulan Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa merupakan ibadah yang sangat penting bagi umat muslim, namun ibadah ini juga memiliki nilai sosial yang sangat tinggi, khususnya dalam menjalin kebersamaan keluarga. Banyak beberapa kegiatan yang dapat menjalin kebersamaan keluarga di bulan Ramadan seperti dengan melakukan buka puasa bersama, shalat tarawih bersama, keseruan berbagi THR, dan lainnya.Kegiatan-kegiatan tersebut bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan fisik setelah berpuasa seharian, namun juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antar anggota keluarga. Selain itu juga dapat menjadi momen yang tepat untuk saling berbagi cerita dan pengalaman selama berpuasa, sekaligus meningkatkan rasa kebersamaan di antara anggota keluarga.
Berbuka Puasa Bersama
Tradisi berbuka puasa bersama ini merupakan salah satu tradisi yang berkembang dan sudah ada sejak lama di tengah masyarakat Indonesia. Bisa dibilang, melaksanakan buka bersama merupakan salah satu bentuk menjaga tradisi dan budaya. Nilai-nilai yang ada dalam buka bersama juga sesuai dengan keragaman dan adat kebiasaan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi silaturahmi. Karena itu, tidak heran juga tradisi buka bersama ini masih terus bertahan sampai saat ini.
Ada banyak nilai positif yang bisa didapat dari mengadakan buka bersama. Khususnya dalam interaksi sosial manusia. Buka bersama memberikan kesempatan bagi setiap orang yang ada di dalamnya untuk saling mendekatkan diri, membuka komunikasi, membangun hubungan baru, mempermudah rezeki, hingga memperpanjang umur melalui silaturahmi.
lebaran tiba pada akhir bulan ramadhan. Pada sore hari sebelum menjelang waktu maghrib untuk berbuka disitulah waktu kami berkumpul.
Setiap tahun nya keluarga saya akan berbuka bersama dirumah mbah saya di Magelang. Semua anak, cucu, hingga buyut berkumpul untuk melaksanakan kegiatan buka bersama ini yang sudah menjadi tradisi keluarga. Karena adanya tradisi ini membuat hubungan tali persaudaraan kami tidak terputus. Buka bersama ini biasanya dilaksanakan sehari sebelumSebelum buka bersama selalu ada kegiatan seperti membaca ayat suci Al-Qur’an hingga obrolan-obrolan santai yang di lontarkan untuk memeriahkan kegiatan buka bersama ini. Biasanya akan banyak cerita seru dari si perantau, entah itu cerita saat berkuliah maupun bekerja. Saya menanyakan kepada Messia, saudara saya bagaimana kuliahnya dan rasanya menjadi perantau.
“Lagi libur lebaran juga masih harus ngerjain tugas pusing banget” kata Messia.
Lebaran kali ini memang bagi beberapa mahasiswa bukanlah refreshing untuk lebaran karena harus mengerjakan tugas UTS, sebutan populernya dikalangan mahasiswa saat ini ialah THR (Tugas Hari Raya).
Messia berkuliah di bogor sedangkan orang tua nya berada di magelang, sehingga dia pergi merantau untuk berkuliah.
“seru sih walaupun kadang kangen rumah juga pastinya, apalagi abis belajar dari kampus kan capek ya, rasanya mau langsung pulang kerumah aja gamau ke kos” kata Messia.
Shalat Tarawih Bersama
Sholat Tarawih, salah satu ibadah sunnah yang dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan. Ibadah ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang melaksanakan puasa Ramadhan. Syekh Wahbah Zuhaili, dalam al-Fiqhul Islâmi wa Adillatuh, menjelaskan bahwa shalat Tarawih berjamaah memiliki hukum sunnah kifayah, yang artinya jika sebagian orang dari komunitas melaksanakan shalat Tarawih, maka kewajiban shalat Tarawih pada malam itu terpenuhi bagi seluruh komunitas tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa shalat Tarawih juga memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa siapa saja yang melaksanakan shalat Tarawih dengan penuh keikhlasan dan iman, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Ibadah ini juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan meraih pahala yang berlimpah.
Shalat Tarawih juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Ibadah ini dapat membantu melatih kesabaran dan ketahanan tubuh selama puasa, serta meningkatkan kualitas tidur dan relaksasi di malam hari. Selain itu, melaksanakan shalat Tarawih bersama-sama dengan sesama muslim dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam menjalankan ibadah.
Berbagi THR (Tunjangan Hari Raya)
Berbagi THR (Tunjangan Hari Raya) merupakan salah satu tradisi Lebaran Idul Fitri di Indonesia yang berjalan selama bertahun-tahun dan yang paling dinantikan oleh semua orang.
THR biasanya diberikan oleh perusahaan kepada pekerjanya maksimal H-7 menjelang lebaran. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 6/2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Pemberian THR ini bermula di tahun 1952 dan diperkenalkan oleh Soekiman Wijosandjojo yang pada saat itu menjabat sebagai perdana Menteri Masyumi. Awalnya THR hanya diberikan kepada Pegawai Negri Sipil (PNS) saja. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan PNS.
Namun pemberian THR menuai pro kontra karena hanya dibagikan kepada PNS saja sehingga menuai protes di kalangan buruh karena dirasa tak adil. Semenjak saat itu pembagian THR juga diikuti oleh perusahaan swasta. Semenjak saat itu lah tradisi pembagian THR saat menjelang lebaran dilakukan
Dalam arti lain pembagian THR merupakan sebuah tradisi di mana orang yang lebih besar dan mendapatkan penghasilan membagikan sejumlah uang ke sanak saudara khususnya anak-anak dengan cara bersalaman dengan menyelipkan uang di dalamnya.
Biasanya orang-orang menukar uang pecahan kecil di bank untuk kemudian di bagikan kepada anak-anak. Uang THR juga biasanya digunakan untuk membeli baju baru,dan membeli parcel atau hampers untuk berkunjung ke rumah saudara.
Di keluarga saya biasanya pembagian THR dilakukan setelah sholat tarawih bersama. Setelah semua bersalaman saat pembagian THR, nantinya setiap yang menerima THR akan menghitung jumlah uang yang didapatkannya. Tak lupa pula setelah mendapatkan rezeki alangkah baiknya di sedekahkan melalui infaq yang dikumpulkan pada kotak infaq. ini menjadi tradisi yang selalu ada saat pembagian THR dalam keluarga saya.
“Aku mau infaq yang banyak biar dapat pahala nya juga banyak” Kata Elena, keponakanku.
Tradisi inilah yang biasanya paling ditunggu-tunggu banyak orang karena akan mendapatkan bonus “uang jajan”.
Dalam menjalankan ibadah puasa, bukan hanya ketaatan kepada Allah yang diutamakan, namun juga membangun kebersamaan antar sesama. Dengan membangun tradisi istimewa di tengah keluarga, Ramadhan menjadi lebih bermakna dan berarti. Momen tradisi ini juga dapat mempererat hubungan keluarga, meningkatkan keimanan, serta membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi semua anggota keluarga. Melalui momen ini, anggota keluarga juga dapat saling berbagi cerita, mengobrol santai, serta mempererat tali silaturahmi. Oleh karena itu, jangan sampai melewatkan momen ini, dan manfaatkan waktu yang ada untuk menjalin kebersamaan keluarga yang lebih erat. Semoga tradisi-tradisi Ramadhan ini dapat menjadi warisan berharga yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H