Mohon tunggu...
Amanda Putri Salsabila
Amanda Putri Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Sebagai Upaya Integrasi Ekonomi Kawasan ASEAN

29 Maret 2023   00:05 Diperbarui: 29 Maret 2023   00:08 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Gagasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau Asean Economic Community (EAC) merupakan bentuk integrasi ekonomi dari negara-negara ASEAN melalui perdagangan bebas atau free trade antara negara anggota ASEAN. MEA menjadi bentuk perwujudan jika ASEAN memasuki era liberalisasi kawasan. 

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah ditandatangani dan disepakati pada November 2007 dan baru dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2015 oleh anggota negara-negara yang tergabung dalam ASEAN (Association Southeast Asian Nations). Masyarakat Ekonomi ASEAN Pendirian Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA tidak lepas dari krisis ekonomi yang pernah melanda negara-negara Asia Tenggara pada saat itu yaitu tepatnya pada tahun 1997.

Meskipun telah lepas dari krisis ekonomi memiliki tujuan untuk integrasi ekonomi di wilayah ASEAN yaitu mencapai pembangunan yang lebih terintegrasi, mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan pencapaian kemakmuran secara merata, serta pemusnahan kemiskinan masyarakat ASEAN. 

Namun alasan ASEAN membentuk MEA merupakan sebagai upaya untuk menanggapi blok perdagangan kawasan lainnya, seperti NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara) dan Uni Eropa (UE). 

Perluasan Uni Eropa dapat memicu adanya pergeseran FDI sehingga menyebabkan investasi luar negeri eropa tidak mengalir ke kawasan ASEAN melainkan kepada negara-negara anggota baru Uni Eropa. 

Namun, terdapat tantangan lain yaitu persaingan produsen dengan biaya rendah di Asia yaitu Tiongkok dan India. Muncul sebagai raksasa ekonomi baru, India dan Tiongkok memiliki pasokan tenaga kerja yang besar dan murah namun memiliki konsumen domestik yang sangat besar. Dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini diharapkan dapat mengintegrasi pasar-pasar nasional di negara anggota ASEAN. 

Dalam prosesnya, integrasi ekonomi harus bisa memanfaatkan keberagaman untuk bisa menciptakan spesialisasi produk dengan hal tersebut untuk mencapai skala ekonomi yang diperlukan akan lebih efisien dicapai. Oleh karena itu, Anggota negara ASEAN dapat memanfaatkan keunggulan komparatif sehingga kawasan Asia Tenggara akan memiliki daya saing dan dapat meningkatkan perdagangan antar negara Anggota.

Awalnya Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN oleh para Kepala Pemerintahan ASEAN direncanakan pada tahun 2020 namun dipercepat menjadi tahun 2015.  Hal tersebut didukung oleh beberapa perhitungan yaitu : ingin menciptakan sebuah agenda pasca AFTA, memperdalam integrasi ekonomi untuk meningkatkan perdagangan bebas kawasan, ASEAN menyadari pentingnya bekerja sama dalam sektor keuangan dan tenaga kerja yang terampil, kesadaran akan tidak seimbangnya perdagangan anggota negara-negara ASEAN, ketidakpastian kondisi ekonomi global sehingga mempersulit pertumbuhan ekonomi.

MEA akan membentuk ASEAN sebagai single market dengan menjadikan keragaman yang mencirikan suatu daerah menjadi kesempatan bisnis sehingga ASEAN menjadi kawasan yang lebih dinamis dengan segmentasi pasar yang kuat dari rantai pasokan global. Anggota negara ASEAN telah menyepakati beberapa hal berikut :

  • prosedur-prosedur dengan tujuan memperkuat pelaksanaan inisiatif ekonomi seperti ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), AFTA, ASEAN Investment Area (AIA) karena perjanjian tersebut masih sangat terbatas sehingga belum dapat meningkatkan integrasi ekonomi ASEAN.
  • Mempercepat integrasi regional dengan memusatkan 11 sektor prioritas yaitu Produk Agro, Produk berbahan kayu, produk berbahan karet, tekstil dan pakaian, penerbangan, kesehatan, pariwisata, elektronik, e-commerce, perikanan dan otomotif
  • Dapat memfasilitasi bisnis masyarakat serta tenaga kerja yang terampil.
  • Memperkuat kelembagaan ASEAN, dengan memperkuat kelembagaan tersebut dapat menjamin penyelesaian sengketa secara ekonomi dengan cepat karena terikat hukum-resolusi.

Blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economy Community (AEC)

Blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) disepakati pada November 2007 pada KTT ASEAN untuk kemudian diperbaharui pada tahun 2015. Blueprint MEA menjadi Langkah optimisme ASEAN untuk merealisasi integrasi ekonomi di wilayah kawasan ASEAN. Dengan menyepakati Blueprint MEA ini, ASEAN telah mempunyai tujuan serta strategi yang konkrit dalam mencapai ASEAN yang memiliki daya saing tinggi, kawasan yang terintegrasi, dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Blueprint ini berisikan pedoman untuk mencapai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Dimana mewajibkan bagi seluruh anggota negara ASEAN untuk menaati strategi-strategi tersebut yang terdiri atas rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang, yaitu antara lain :

1.      Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi,

2.      Menjadikan kawasan ASEAN memiliki daya saing yang tinggi  dan kompetitif

3.      Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang memiliki pembangunan yang merata serta seimbang

4.      Integrasi secara penuh dalam ekonomi global.

Perdagangan Melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN

Dibentuknya MEA sendiri adalah dengan tujuan utama yaitu dalam perdagangan. Seperti yang disebutkan dalam Blueprint MEA, kebijakan yang cukup kontroversial adalah adanya strategi yaitu menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal atau single market atau pasar tunggal dengan basis produksi dengan daya saing tinggi dan dapat berkompetitif. 

Dengan kebijakan tersebut maka akan membuka secara seluas-luasnya negara ASEAN untuk dapat melakukan investasi, penambahan fasilitas dan daya saing lebih besar. Dan juga , artinya pergerakan barang, jasa tenaga kerja serta investasi akan sepenuhnya diliberalisasi dan aliran modal akan dikurangi hambatannya.Masing-masing negara akan dapat memanfaatkan perdagangan bebas dengan mengkhususkan 11 sektor, tujuh diantaranya merupakan sektor barang dan sisanya merupakan sektor jasa.

Banyak hal yang menjadikan hilangnya hambatan perdagangan barang dan jasa, tenaga kerja, dan modal sebagai ancaman. MEA dapat dianggap sebagai kekhawatiran karena menimbulkan kompetisi bagi perusahaan domestik yang belum siap menghadapi perusahaan-perusahaan raksasa ASEAN. Dalam masyarakat Thailand tidak banyak yang mengetahui apa itu MEA terutama usaha kecil dan menengah (Choirruzad, 2015), hal tersebut juga terjadi di Indonesia. 

Indonesia memiliki kekhawatiran terhadap kesiapan tenaga kerja yang harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya. Hal tersebut menjadi kekhawatiran karena tenaga kerja dari Indonesia yang tidak memiliki sertifikasi khusus dan keterampilan yang kompeten untuk kawasan Asia Tenggara. Namun, jika dipandang secara optimis akibat liberalisasi perdagangan ini atau melalui MEA dapat membawa banyak manfaat yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan lebih tinggi. 

Pertumbuhan ekonomi ini akan menghapuskan kemiskinan bagi anggota negara-negara ASEAN. Dengan adanya MEA tersebut, ASEAN lebih bisa menjaga stabilitas ekonominya dan dapat menghadapi pesaingnya seperti Tiongkok, India dan Negara-negara eropa lainnya. untuk menjadikan MEA sebagai kawasan yang sangat potensial, negara anggota ASEAN harus melaksanakan dengan serius dan matang. Dengan terbukanya pasar tunggal menjadikan pelaku usaha dapat memasarkan dan mengembangkan produk mereka dengan pasar yang lebih luas dan memiliki daya saing tinggi di kawasan ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun