Mohon tunggu...
Amanda SekarAdyanti
Amanda SekarAdyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - 181510601004

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

PLATFORM iGROW MENJADI SOLUSI PERMASALAHAN INVESTASI PERTANIAN DI INDONESIA SAAT KONDISI PANDEMI COVID-19

22 Juni 2021   13:35 Diperbarui: 22 Juni 2021   15:46 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi pertanian di Indonesia masih terbilang memiliki produktivitas yang rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kekurangan peralatan pertanian, cara budidaya yang masih konvensional, input modernisasi yang masih rendah, penguasaan ilmu pengetahuan dan pendidikan masih rendah, dan kurangnya modal atau pembiayaan. 

Oleh karena itu, sektor pertanian membutuhkan investasi pertanian agar dapat mendorong adanya inovasi-inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Sehingga kesejahteraan para pelaku usaha pertanian dan masyarakat menjadi meningkat (Utama, 2013). Akan tetapi kenyataan yang terjadi yaitu terdapat jurang yang besar memisahkan petani dengan teknologi. Inovasi teknologi yang berkembangan dengan pesat semakin menjauhkan petani dari sirkulasi pertumbuhan ekonomi. 

Petani menjadi kehilangan andil karena adanya perkembangan teknologi yang dapat meningkatkan perekonomian dengan instan. Sektor pertanian dipandang kurang menjanjikan karena membutuhkan proses yang panjang hingga menghasilkan bisnis yang berhasil. Akibatnya banyak investor yang kurang berminat untuk menginvestasikan dananya dan lebih memiliki pada sektor lainnya (Fatimah dkk., 2019).

Investasi di sektor pertanian masih terbilang minim. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada tahun 2018 jumlah total investasi pertanian yaitu sebesar Rp 54,1 triliun. Pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 57 triliun. Sementara itu, investasi asing di sektor pertanian hanya sebesar 3% dari total investasi asing yang masuk ke Indonesia. 

Pada tahun 2019 total investasi yang masuk yaitu sebesar USD 27.095,1 juta (CIPS, 2020). Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang dapat mengatasi kondisi inevestasi pertanian terutama dalam keadaan pandemic Covid-19. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu memanfaatkan fungsi fintech sebagai penghubungan antara kemajuan teknologi dengan sektor pertanian. 

Salah satu fintech yang cukup menarik dalam memberikan layanan holistic dalam berinvestasi yaitu iGrow. iGrow merupakan sebuah platform teknologi finansial berbasis pinjam meminjam yang dikembangkan oleh PT. iGrow Resources Indonesia yang menekankan pada kolaborasi ilmu pengetahuan di bidang keuangan, pertanian, dan pertanian organic.  

iGrow sebagai platform teknologi untuk memenuhi kebutuhan investor terhadap informasi mengenai risiko dan keuntungan dalam berinvestasi. Sehingga menjadikan investor semakin yakin bahwa modal yang mereka tanamkan akan membuahkna hasil yang maksimal. Adanya iGrow diharapkan dapat memberikan peluang dan harapan baru dalam bisnis di sektor pertanian yang sebelumnya mulai ditinggalkan (Fatimah dkk., 2019).

Hingga saat ini sudah ada lebih dari 800 pengguna yang berinvestasi di iGrow. Dalam menjamin tanaman yang diinvestasikan pengguna panen dengan sukses, iGrow menggunakan pendekatan penyejahterakan petani dan memiliki rekanan strategis di bidang pertanian untuk memastikan proses budidaya dan panen dilakukan dengan benar. iGrow fokus pada penggarapan lahan kosong, sehingga petani yang bergabung dalam iGrow dapat mengerjakan lahannya. 

Petani yang bergabung akan digaji bulanan kurang lebih Rp 3 juta per bulan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan rasa kepemilikan lahan mereka, serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Indonesia dalam memajukan pertanian apalagi dalam kondisi pandemic Covid-19 seperti saat ini lebih membutuhkan banyak startup seperti yang dilakukan oleh iGrow. iGrow sebagai penghubung dank anal untuk berinvestasi di bidang pertanian dan menjadi awal yang baik untuk inovasi pertanian yang harus dioptimalkan (Daily Social, 2015).

DAFTAR PUSTAKA

Azis, M., S. K. Dermoredjo, dan G. Susilowati. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Investasi Sektor Pertanian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun