Mohon tunggu...
Amanda Nuzula
Amanda Nuzula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penelitian Kualitas Air Sungai Lorokan dengan Menggunakan Metode Biotilik

1 Agustus 2024   13:22 Diperbarui: 1 Agustus 2024   13:38 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


sumber gambar pribadi: penyusuran sungai dengan metode kicking dan jabbing
sumber gambar pribadi: penyusuran sungai dengan metode kicking dan jabbing

sumber gambar pribadi: pemilahan biota yang tercampur dengan substrat
sumber gambar pribadi: pemilahan biota yang tercampur dengan substrat

sumber gambar pribadi: foto bersama
sumber gambar pribadi: foto bersama

(13/01/2024) Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa UMSIDA merupakan salah satu pendidikan lanjut, syarat dalam UKM HIMMPAS untuk kenaikan jenjang menjadi anggota biasa. Penelitian mengamati biota di Sungai Lorokan, Pacet, Mojokerto, menggunakan metode biotilik untuk menentukan kualitas air. Biota, termasuk hewan dan tumbuhan yang mendiami suatu area geografis tertentu, menjadi indikator kesehatan ekosistem sungai. Metode biotilik menggabungkan kata "Bio" (biota) dan "Tilik" (mengamati), yang berarti pemantauan lingkungan dengan menggunakan indikator biota, khususnya makroinvertebrata bentos seperti serangga air, kepiting, udang, siput, dan cacing.


Penelitian ini dilakukan saat musim kemarau untuk memastikan debit air sungai yang stabil. Fokus utama adalah mengamati hewan non-mikroskopik di area hulu sungai Lorokan dengan menggunakan teknik "kicking" dan "jabbing". Teknik ini melibatkan menendang dasar sungai dan menggunakan jaring untuk menangkap sampel. setelah sample berhasil didapat fokus selanjutnya adalah pemisahan substrat seperti batu, kerikil, daun dan sebaginya dan memisahlan biota sungai kedalam wadah masing-masing agar dapat di identifikasi. Dalam pelaksanaan penelitian tersebut banyak dijumpai biota dalam sungai maupun sekitar sungai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sungai Lorokan relatif bersih dengan sedikit pencemaran. Dari 10 stasiun pengamatan sepanjang 100 meter aliran sungai, ditemukan 197 individu biotilik. Indeks biotilik menunjukkan nilai 2,81, yang mengindikasikan kondisi sungai masih bersih dengan sedikit pencemaran ringan. Namun, beberapa area menunjukkan tanda-tanda kontaminasi akibat aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber air sungai. Penelitian ini penting untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang dan menambah pengetahuan dalam bidang konservasi. Informasi tentang jenis-jenis biotilik yang hidup di aliran hulu sungai Granjangan juga memberikan wawasan baru dalam ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat umum terkait pentingnya menjaga ekosistem sungai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun