Mohon tunggu...
Amanda Nuzula
Amanda Nuzula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Workshop Kegawatdaruratan: Membangun Budaya Siap Siaga Melalui 3M

30 Juni 2024   00:16 Diperbarui: 30 Juni 2024   00:17 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Workshop Kegawatdaruratan: Membangun Budaya Siap Siaga Melalui 3M (Mencegah, Menangani, Dan Mengobati)I

Sidoarjo, 22 Juni 2024 - Aula KH Mas Mansyur Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dipenuhi antusiasme peserta workshop kegawatdaruratan dengan tema "Tumbuhkan Budaya Siap Siaga Terhadap Kegawatdaruratan, 3M (Mencegah, Menangani, Mengobati)". Acara yang diadakan oleh HIMMPAS (Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah Pecinta Alam Sidoarjo) pada hari Sabtu, 22 Juni 2024, ini menghadirkan pemateri Profesional dari PMI (Warda Farhan hayazee) , SARSU ( Yoni), dan dokter spesialis umum (Dr. Bagus Arizona Putra), serta dihadiri oleh berbagai peserta dari organisasi mahasiswa pecinta alam (MAPALA), siswa pecinta alam (SISPALA) dan masyarakat umum.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan melalui pendekatan 3M: Mencegah, Menangani, dan Mengobati. Pemateri dari PMI yaitu ibu Wardah "pentingnya pencegahan sebagai langkah pertama dalam menghadapi kegawatdaruratan sangat dibutuhkan dimanapun kita berada" ujarnya saat workshop. Ibu Wardah menjelaskan dengan detail terkait materi materi yang dipaparkan dari materi dasar hingga materi lebih lanjut maupun praktek. Materi ini mencakup langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko bencana dan kecelakaan, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, dan edukasi tentang kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit menular. Tidak hanya dari ibu Wardah sebagai pemateri PMI saja, HIMMPAS juga mendatangkan bapak Yoni sebagai perwakilan dari SARSU yang memberikan panduan praktis tentang cara penanganan situasi darurat. Topik yang dibahas meliputi teknik pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), prosedur evakuasi saat bencana alam, dan penggunaan alat-alat pertolongan darurat. Penanganan yang tepat dan cepat dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kondisi semakin buruk. Bahkan bapak Yoni juga memberikan arahan praktek kesetiap tamu yang hadir pada saat itu secara detail dengan adanya QnA. Adanya praktek lapangan yang dilakukan dengan mencari korban, merescue korban menggunakan teknik Z Drag dijelaskan secara rinci oleh bapak yoni selaku pemateri SARSU. Bapak Yoni juga mengatakan "bahwasanya dimanapun kita berada terutama di alam bebas tidak menutup kemungkinan terjadi hal yang buruk pada orang sekitar dan bisa jadi kita sendiri" ujarnya.    

Dokter spesialis umum bapak Dr. Bagus Arizona Putra memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pengobatan segera setelah penanganan awal dilakukan. Materi ini mencakup informasi tentang pertolongan medis lanjutan, penggunaan obat-obatan dasar, dan pengetahuan tentang kapan harus merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Pengobatan yang tepat akan memastikan pemulihan optimal bagi korban. workshop ini terbuka untuk umum dan mahasiswa luar UMSIDA, serta dihadiri oleh anggota MAPALA dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, Malang, Gresik, dan Lamongan. Total pendaftar mencapai 50 orang lebih, menunjukkan tingginya minat masyarakat dan mahasiswa terhadap topik kegawatdaruratan. Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan yang berharga, tetapi juga membangun jaringan antara berbagai pihak yang peduli terhadap kesiapsiagaan bencana. Para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi agen perubahan dalam membangun budaya siap siaga di lingkungan masing-masing. Workshop kegawatdaruratan ini menekankan pentingnya langkah-langkah 3M (Mencegah, Menangani, Mengobati) dalam menghadapi situasi darurat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan, penanganan, dan pengobatan, masyarakat dapat lebih siap dan tanggap terhadap berbagai jenis kegawatdaruratan. Semoga dengan adanya HIMMPAS menggelar acara seperti ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun