Mohon tunggu...
AMANDA NURHALIZA
AMANDA NURHALIZA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Physical vs Chemical Sunscreen: Mana yang Lebih Baik?

7 Januari 2024   11:57 Diperbarui: 7 Januari 2024   12:16 2638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Nita P. Patel, MD, dari Divisi Dermatologi di UCLA, Los Angeles, California, sunscreen merupakan bahan topikal yang memiliki kemampuan untuk mengurangi dampak buruk dari paparan radiasi matahari. Hal ini dicapai melalui struktur kimianya yang mampu menyerap, menyebarkan, atau memantulkan radiasi ultraviolet dan cahaya tampak. 

Dia juga menambahkan bahwa sunscreen berperan dalam melindungi kulit dari efek merugikan akibat sinar matahari dengan cara yang disesuaikan dengan struktur kimianya. Ada dua jenis utama sunscreen: physical (fisik) dan chemical (kimia). Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Manakah yang lebih baik? Mana yang benar-benar akan menjadi penyelamat kulit Anda?” Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar, kelebihan, dan kelemahan dari kedua jenis tabir surya, membantu Anda membuat pilihan yang tepat untuk kulit Anda.

Perbedaan Physical dan Chemical Sunscreen:

Physical sunscreen melindungi dengan menciptakan penghalang fisik, sedangkan chemical sunscreen melindungi dengan menyerap dan mengubah energi sinar UV. Selain itu, perbedaan lainnya meliputi reaksi dari kedua jenis sunscreen ini. Physical sunscreen cenderung lebih cocok untuk kulit sensitif, karena chemical sunscreen dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang. Physical sunscreen juga cenderung meninggalkan lapisan putih (white cast), terutama pada formula lama, sementara chemical sunscreen biasanya lebih transparan.

Bagaimana Physical dan Chemical Sunscreen Bekerja?

Dokpri
Dokpri

Physical blockers: Bahan utama physical sunscreen, seperti titanium dioksida atau seng oksida, adalah mineral yang digiling menjadi partikel halus. Bahan-bahan ini ditempatkan di permukaan kulit dan memantulkan sinar UV dari kulit, memiliki sifat yang menyebarkan dan memantulkan sinar UV. Ketika sunscreen dioleskan ke kulit, partikel-partikel ini terurai menjadi ukuran yang sangat kecil, hampir transparan, dan menutupi permukaan kulit.

Chemical absorbers: Bahan chemical sunscreen (atau organik, yang mengandung karbon) membentuk lapisan tipis yang menyerap radiasi UV sebelum menembus kulit. Bahan-bahan aktif seperti avobenzone, octinoxate, dan oxybenzone berperan dalam chemical sunscreen. Mereka menangkap sinar UV, mengubahnya menjadi panas, dan melepaskannya dari tubuh. Dengan demikian, mereka mencegah sinar UV mencapai lapisan kulit yang lebih dalam, memberikan perlindungan dari kerusakan akibat radiasi UV.

Kelebihan dan Kekurangan dari Kedua Jenis Sunscreen

Physical sunscreen melindungi kulit dengan cepat karena tidak memerlukan waktu tunggu setelah dioleskan dan memberikan perlindungan instan. Cocok untuk kulit sensitif karena tidak meresap ke dalam kulit cenderung tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Perlindungan spektrumnya juga luas, melindungi dari sinar UVA dan UVB. Sayangnya, physical sunscreen tidak menarik secara kosmetik karena tidak tembus cahaya dan dapat mengubah warna pakaian. Bahan-bahan tersebut juga sangat berantakan dan memiliki konsistensi berpasir, yang dapat mengeringkan dan meninggalkan residu seperti jejak putih (white cast), seperti yang dijelaskan oleh Nita P. Patel, MD pada jurnalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun