Mohon tunggu...
AMANDA NURHALIZA
AMANDA NURHALIZA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Literasi Digital dalam Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Negeri 139 Sukarasa

18 Agustus 2022   10:38 Diperbarui: 18 Agustus 2022   10:41 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat disangkal bahwa budaya literasi dan dunia pendidikan saling terkait, bahkan ada yang menegaskan bahwa budaya literasi dan dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan. Peningkatan kemampuan literasi dapat membantu generasi muda sukses di masa depan dengan meningkatkan tingkat prestasi mereka.

Literasi merupakan salah satu hal yang sering diperbincangkan di dunia pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Namun literasi yang ada di Indonesia masih dianggap sebagai sebuah kebutuhan yang mutlak. 

Selanjutnya, hasil survei UNESCO bahwa membaca masyarakat Indonesia dari beberapa Negara ASEAN lainnya menunjukkan nilai paling rendah yaitu 0,001 pada tahun 2016. 

Minimnya minat literasi juga terjadi pada generasi muda bangsa yang masih dalam tahap pendidikan formal mulai dari sekolah dan perguruan tinggi, dalam satu kajian menunjukkan hasil bahwa anak-anak Indonesia hanya membaca 17 halaman selama 1 tahun atau 1 halaman dalam 2 minggu.

Masyarakat telah mengalami sejumlah perubahan sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang semakin pesat di era digital. Informasi dari berbagai belahan dunia semakin mudah diakses berkat kecanggihan internet yang semakin meningkat. Sayangnya, kemampuan pengguna untuk menggunakan teknologi tidak mengikuti kemajuan ini.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan, termasuk mempermudah dalam mencari atau memperoleh informasi walaupun berada di negara lain dengan adanya jaringan internet karena sekarang sudah termasuk dalam literasi digital. Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan, pengembangan literasi digital dapat digunakan.

Literasi digital sendiri mempunyai fungsi atau manfaat dalam pembelajaran yaitu motivasi belajar siswa dalam belajar, mengembangkan kreatifitas belajar, meningkatkan integritas siswa dan guru di Sekolah Dasar Negeri 139 Sukarasa.

Literasi di SDN 139 Sukarasa yang paling utama menggunakan buku-buku pegangan siswa dan memanfaatkan beberapa tempat belajar seperti perpustakaan. 

Literasi digital juga dapat membentuk karakter siswa dengan cara melalukan pembiasaan menonton tayangan pendidikan yang ditampilkan guru di layar monitor selama 15 menit. 

Penerapan literasi digital di SDN 139 Sukarasa guru menggunakan sumber belajar dengan menggunakan sumber-sumber terbuka dari sharing media sosial seperti youtube, dll. yang relevan dengan materi pembelajaran. Selain YouTube guru juga menggunakan google form sebagai sarana untuk ujian.

Kelompok 27 KKN Tematik UPI melakukan sosialisasi mengenai literasi digital kepada siswa kelas 6 SDN 139 Sukarasa. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengenalkan platform yang dapat digunakan untuk mencari bahan bacaan dengan smartphone seperti aplikasi iPusnas dan melalukan pengajaran bagaimana mencari bahan bacaan menggunakan mesin pencari seperti Google.

Dengan melakukan pertemuan langsung dengan siswa kelas 6 SDN 139 Sukarasa dapat menciptakan interaksi, berdiskusi, dan melakukan pengajaran secara langsung. 

Kebanyakan siswa kelas 6 SDN 139 Sukarasa belum terbiasa dengan bahan bacaan digital. Mereka juga belum mengenal aplikasi yang disediakan oleh pemerintah dalam mencari bahan bacaan digital yaitu iPusnas.

(Dokpri)
(Dokpri)

Dalam menjawab tantangan literasi digital khususnya dalam dunia pendidikan adalah dengan mempersiapkan seorang guru yang dapat memanfaatkan serta mengoptimalkan teknologi dengan menyenangkan, benar dan nyaman hal ini bertujuan agar guru itu dapat mendampingi siswanya dalam belajar cara memanfaatkan sebuah teknologi. 

Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengharuskan anak-anak tidak hanya mahir dengan teknologi tetapi juga dengan literasi, pemikiran kritis, pemecahan masalah, komunikasi yang efektif, dan karakter moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun