Mohon tunggu...
Amanda Novelina Yustifa
Amanda Novelina Yustifa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi : Membaca dan Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

4 Hewan Endemik Indonesia yang Terancam Punah Akibat Deforestasi Hutan

22 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:09 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/o43XbhieTj14vC619

Deforestasi hutan merupakan proses pengurangan luas hutan secara besar-besaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti penebangan pohon untuk kayu, pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, atau pembangunan infrastruktur. Proses ini mengakibatkan hilangnya hutan secara permanen atau sementara, mengubah ekosistem hutan menjadi lahan terbuka atau penggunaan lain yang tidak berfungsi sebagai habitat alami bagi flora dan fauna yang tinggal di dalamnya. Deforestasi hutan memiliki dampak yang luas, termasuk hilangnya keanekaragaman hayati, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, serta berdampak pada kehidupan masyarakat yang bergantung pada hutan untuk kehidupan mereka.

Deforestasi hutan sangat berpengaruh terhadap habitat hewan endemik di Indonesia. Banyak sekali hewan endemik yang bergantung pada hutan hujan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati untuk bertahan hidup. Deforestasi mengakibatkan hilangnya habitat alami hewan-hewan ini, yang memaksa mereka untuk berpindah atau bahkan menyebabkan kepunahan karena tidak dapat menemukan sumber makanan atau tempat berkembang biak yang sesuai. Apa saja hewan endemik Indonesia yang hampir punah akibat deforestasi hutan?

1. Harimau Sumatera

Deforestasi hutan sangat merugikan habitat harimau Sumatera karena menyebabkan hilangnya tempat tinggal dan sumber makanan mereka. Hal ini mengakibatkan terisolasi nya populasi harimau Sumatera dan meningkatkan risiko kepunahan mereka. 

Harimau Sumatera yang suka menyendiri ini mengandalkan tutupan hutan lebat untuk mengintai mangsanya dan membesarkan anak-anaknya. Dengan hilangnya habitat mereka, Harimau Sumatera terpaksa semakin dekat dengan aktivitas manusia, sehingga meningkatkan risiko yang akan membahayakan pemukiman manusia.

Harimau Sumatera sudah terancam punah karena banyaknya upaya yang dilakukan manusia untuk menggundulkan hutan yang dialihgunakan.

Penebangan hutan, perluasan pertanian, dan pemukiman manusia telah berdampak parah pada habitat alami mereka. 

2. Orang Utan

https://images.app.goo.gl/EvCqfq35o6XAWEseA
https://images.app.goo.gl/EvCqfq35o6XAWEseA

Orangutan adalah primata besar yang secara alami hidup di hutan-hutan tropis Asia Tenggara, terutama di pulau Sumatera dan Kalimantan (Borneo). Habitat alami orangutan terdiri dari hutan hujan tropis primer dan sekunder yang lebat, termasuk hutan dataran rendah, hutan rawa, hutan pegunungan, serta daerah aliran sungai.

Namun, deforestasi hutan memiliki dampak serius terhadap habitat orangutan:

- Kehilangan Habitat

Deforestasi mengakibatkan hilangnya habitat alami orangutan karena hutan mereka ditebang untuk membuat lahan pertanian, perkebunan kelapa sawit, pertambangan, serta proyek infrastruktur lainnya.

- Fragmentasi Habitat

Pembukaan hutan menyebabkan fragmentasi habitat orangutan, membagi populasi menjadi bagian-bagian kecil yang terisolasi. Ini menyulitkan migrasi, perkawinan silang, dan akses ke sumber daya yang penting.

- Konflik dengan Manusia

Penyusutan habitat alami juga meningkatkan interaksi orangutan dengan manusia. Orangutan yang kehilangan habitat mungkin memasuki wilayah permukiman manusia mencari makanan, menyebabkan konflik dengan warga setempat.

- Kehilangan Sumber Makanan

Deforestasi mengurangi ketersediaan makanan bagi orangutan, termasuk buah-buahan, daun, dan invertebrata yang merupakan bagian penting dari diet mereka. Ini dapat menyebabkan kelaparan dan berkurangnya kondisi fisik orangutan.

- Ancaman Perburuan dan Perdagangan Liar

Ketika habitat alami menyusut, orangutan menjadi lebih rentan terhadap perburuan ilegal dan perdagangan liar. Orangutan kadang-kadang diambil dari habitatnya untuk diperdagangkan sebagai peliharaan eksotis atau untuk bagian tubuhnya yang digunakan dalam pengobatan tradisional.

3. Elang Jawa

https://images.app.goo.gl/eNSVuSfniJrDztB39
https://images.app.goo.gl/eNSVuSfniJrDztB39

Habitat elang Jawa sangat terpengaruh oleh deforestasi hutan. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah spesies endemik pulau Jawa yang banyak menghuni hutan-hutan primer dan sekunder di kawasan pegunungan. Deforestasi, yang merupakan penghilangan hutan secara besar-besaran sangat mengancam habitat elang Jawa secara serius.

Deforestasi hutan sangat mengancam habitat elang Jawa dengan kehilangan habitat, fragmentasi, gangguan manusia, dan perubahan iklim mikro. Ini mengurangi luas dan kualitas habitat, memisahkan populasi, meningkatkan stres, dan mengganggu ketersediaan sumber daya makanan. Maka dari itu perlindungan habitat dan konservasi hutan penting untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies ini.

4.  Cendrawasih

https://images.app.goo.gl/8tkFYiHSfQcuqmGr6
https://images.app.goo.gl/8tkFYiHSfQcuqmGr6

Burung cendrawasih adalah spesies yang terancam punah yang berasal dari Papua, Indonesia, serta beberapa pulau di sekitarnya. Habitat alami mereka adalah hutan hujan tropis yang lebat dan beragam. Deforestasi, atau penggundulan hutan secara besar-besaran, memiliki dampak yang sangat merugikan bagi burung cendrawasih dan lingkungan mereka.

Burung cendrawasih terancam punah di Indonesia karena beberapa faktor, termasuk hilangnya habitat alaminya akibat deforestasi, perburuan ilegal untuk perdagangan satwa liar, dan perubahan iklim yang mempengaruhi ekosistem tempat mereka tinggal.

Selain itu, upaya konservasi yang kurang efektif dan kurangnya penegakan hukum juga turut berperan dalam mengancam kelangsungan hidup burung cendrawasih.

Oleh karena itu, melindungi hutan dan mengurangi tingkat deforestasi sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup hewan endemik di Indonesia. Ayo jaga hewan endemik Indonesia dari kepunahan dengan tidak melakukan deforestasi hutan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun