Mohon tunggu...
Amanda Nathasia
Amanda Nathasia Mohon Tunggu... Lainnya - Media Relations
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Keep writing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UPH Medan Dukung Jocelyn Zamruddin di Ajang Hakka Ako Amoi Sumut 2020

14 Mei 2020   20:59 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:04 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya bertumpu pada kemampuan akademik, kemampuan non-akademik merupakan aspek yang perlu dikembangkan pula oleh institusi Pendidikan dalam membina siswanya.  Mengasah kemampuan non-akademik pelajar dapat dilakukan dengan partisipasi dalam unit kegiatan, pentas seni, maupun lomba-lomba. Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan sukses meraih gelar pemenang setelah mengikuti ajang Hakka Ako Amoi Sumatera Utara 2020.

Hakka Ako Amoi adalah sebuah ajang yang membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam melestarikan nilai budaya Hakka di tengah masyarakat Indonesia. UPH Kampus Medan sebagai tempat Jocelyn berkuliah tentunya mendukung penuh kegiatan semacam ini dalam upaya menghadirkan konsep pendidikan yang holistis. Departemen Student Life dari UPH Kampus Medan menyatakan banyak nilai-nilai positif seperti pendidikan karakter, hard skills, dan soft skills yang bisa diperoleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan tersebut.

UPH Kampus Medan yang turut mempromosikan ajang ini serta mendorong keikutsertaan mahasiswa diakui Jocelyn telah membuka ruang untuk mahasiswa dapat mengembangkan potensi dan menjadikan pribadi yang lebih berkualitas. Motivasi Jocelyn mengikuti ajang ini adalah ia ingin meningkatkan awareness dan memberi perhatian lebih terhadap budaya Hakka. Kakeknya yang merupakan keturunan Hakka menjadi salah satu inspirasi.

Jocelyn mengungkapkan pembelajaran di UPH yang bersifat holistis berperan membekali dirinya, seperti kemampuan komunikasi, leadership, dan pengembangan Godly Character. Modal utama dalam ikut Hakka Ako Amoi menurutnya adalah tetap menjadi diri sendiri dan positive thinking. Pada Oktober 2020, Jocelyn akan mewakili Sumatera Utara untuk melangkah ke Hakka Ako Amoi tingkat Nasional.  Ia saat ini sudah mulai mempersiapkan diri dengan lebih banyak belajar mengenai budaya dan bahasa Hakka serta public speaking.

Selain Jocelyn, finalis lain dari UPH Kampus Medan yakni Rensy Liawis turut menyabet gelar di Hakka Ako Amoi Sumut 2020 sebagai "The Best Atribute Photogenic".

Student Life UPH Kampus Medan mengapresiasi antusiasme Jocelyn dan Rensy terhadap ajang ini. Di kala budaya kedaerahan semakin ditinggalkan justru dua mahasiswa ini mau turut melestarikan dan membanggakan budayanya. UPH tentunya akan terus menyemangati dan memberikan support semaksimal mungkin kepada mahasiswa-mahasiswa lain yang berkiprah di perlombaan nasional dan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun