Orva Collection terinspirasi dari presensi Kain Endek yang mendekap kesakralan bagi masyarakat Bali karena biasa digunakan pada upacara keagamaan.Â
Orva Collection sendiri mengeksplorasi gabungan antara motif bunga Rain Lily khas Kami. serta Kain Endek dari Agung Bali collection yang tergabung dalam beragam material mulai dari linen, katun, silk, tulle, hingga organza. Citra Paris yang chic juga terpancar dari palet warna Orva Collection, menghasilkan 10 looks dinamis yang disempurnakan oleh ornamen payet agar lebih dramatis dan romantis.
11. ENCHANTING OF SRIWIJAYA by MICHELLE LIU
Terpesona dengan kebudayaan Sriwijaya yang kaya nilai sejarah dan tak lekang oleh waktu. Sriwijaya adalah kerajaan yang sangat luar biasa pada abad ke 7 di Palembang.
Michelle menggunakan paduan kain songket Palembang yang unik dari motif dan tenun menggunakan motif emas menambah daya tarik tersendiri sehingga sangat nampak masa kejayaannya. Michelle mencoba menuangkan ide dari budaya Indonesia ke Kancah Internasional. Bagaimana songket Palembang dapat beradaptasi dengan trend fashion dunia lewat rancangan bertema western style yang diangkat dengan menggunakan kain tenun Palembang. Rancangan ini berupa blazer, coat, dress yang semua ditujukan bagi yang menyukai trend kekinian namun tetap ada unsur budaya Indonesia dengan memakai wastra yang dapat go internasional.
Rancangan berupa ready to wear deluxe memakai hiasan dari sequin menambah kemewahan rancangan ini. Warna merah dan emas menunjukan kejayaan Sriwijaya di masanya. Harapan Michelle semoga kasanah kain Indonesia menjadi pilihan yang baik untuk tetap dapat melestarikan budaya Indonesia.
12. Mixture of Wastra by Wening's Line
Hasil percampuran warna2 etnik mulai dari warna natural, tanah, orange hingga warna brown dengan gaya barat eropa. Hasil Budaya timur yang dihasilkan, yang diolah menjadi busana dengan gaya barat, menjadi suatu keromantisan culture yang semakin erat.
Gaya kontemporer dipadukan dengan gaya eropa yang bisa dilihat detail pada krah tinggi, ruffle dan tertutup, dipercantik dengan bahan busana katun embroidery dan dipadukan dengan bahan2 etnik wastra nusantara, semakin memperkuat tema busana kali ini yaitu "Mixture of Wastra"
Motif songket asli khas jembrana, yang memunculkan motif bulan bintang, tumbuhan, pala daun memaknai "back to nature", bahwa pada intinya semua akan kembali ke alam, yang diwujudkan dalam busana dengan warna2 earth tone. Motif zig zag pada rang2, yang berarti jarang2, atau bolong2, memunculkan arti gemericik air yang memantul. Memaknai rezeki yang terus mengalir seperti air, tanpa henti. Yang merupakan sebuah pengharapan bagi si pemakai.