Assalamu'alaikum, Readers
Indonesia Fashion Chamber yang bersinergi dengan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) yang merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dalam pelaksanaan IN2MF in Paris dengan menggerlar Front Row Paris 2023, Reader.
Jadi, ReadersÂ
Tujuan dari diselenggarakannya Front Row Paris yang akan diselenggarakan pada 2 September 2023 di The Westin Paris-Vendome, Kota Paris, Perancis adalah untuk mempromosikan keunggulan fesyen Indonesia dan memperkenalkan potensi desainer dan jenama fesyen Indonesia yang telah siap memasuki pasar global, khususnya Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fesyen dunia. Tujuan ini sejalan dengan target Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia.
Nantinya akan ada 13 desainer dan jenama fesyen Indonesia yang akan memperlihatkan karyanya yang merupakan keragaman konten lokal sesuai tren global melalui busana konvensional hingga busana muslim serta menerapkan konsep sustainable fashion yang menjadi perhatian industri fesyen dunia. Front Row Paris menghadirkan pula kegiatan fashion showcase, business matching, dan exhibition yang akan dihadiri oleh buyer dan media internasional.
Dan mereka adalah : DedenSiswanto, Hikmat Fashion, Oleanderbyribie, Rose.Ma.Lina X Sofie, Michelle Liu, BBPPMPV BISPAR X SMKN 4 Balikpapan, Lidia Hadiwinoto, Chatrine Liu, Shannelom Yuma, Binus International Fashion Design, Sofie, Ali Charisma, dan Ivan Gunawan.
Dan IN2MF in Paris menghadirkan lima desainer terpilih hasil kurasi dari program IKRA Indonesia, yaitu Syukriah Rusydi, Sanet Sabintang, Wening Angga, Thiffa Qaisty, dan Anggia Handmade. Turut berpartisipasi Dewan IKRA, Itang Yunasz, bersama dengan desainer tamu, Khanaan dan kami. Kedelapan desainer dan jenama modest fashion ini siap menampilkan koleksi Spring-Summer 2024 dengan mengeksplorasi keragaman wastra Indonesia.
Berikut etalase Front Row Paris 2023
1. BBPPMVP BISPAR X SMKN 4 BALIKPAPAN
HARUKAREH berasal dari bahasa Ngaju yang disebut juga sebagai Biaju. Bahasa biaju adalah sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Barito Raya yang dituturkan oleh suku Ngaju dan berasal dari daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Katingan, dan Mentaya di Kalimantan.  HARUKAREH terdiri dari dua suku kata yaitu Haru (Baru) dan Kareh (Depan). Sehingga dapat diartikan menjadi "Masa depan yang baru", judul Harukareh dalam koleksi kali ini menggambarkan harapan masa depan baru dalam budaya Kalimantan. Hal  ini sejalan dengan pembangunan  Ibu Kota baru Negara Indonesia di wilayah Kalimantan Timur dengan harapan yang lebih baik untuk Negara tercinta, Indonesia. Harukareh menggambarkan semangat untuk terus bertumbuh, berkembang, dengan semangat kebaruan menghadapi masa depan yang lebih cemerlang.