Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi Sabrina Irene tentang Pendidikan Informal Generasi Muda

14 Maret 2023   12:19 Diperbarui: 14 Maret 2023   12:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalmualaikum, Readers

Mau ga mau kita memang harus mengakui kemajuan teknologi saat ini mengubah banyak hal, termasuk cara hidup, memandang hidup, berhadapan dengan orang lain bahkan berhadapan dengan anak sendiri. Bahkan sudah bukan masanya kita menentukan apa yang akan dijalanin anak-anak. Tapi kita mendengarkan, lalu menuntun dan mencarikan cara agar apa yang mereka cita-citakan terwujud.

Sementara itu ruang kerja yang dipilih generasi muda pun tak lagi hanya bidang formal, yang tiap hari kerja ke kantor dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Tapi lebih ke ranah kerja informal yang ruang kerjanya tak terbatas, begitu juga jam kerjanya. Namun membutuhkan skill dan konsistensi yang mumpuni. Seperti pekerjaan sebagai influencer atau berkarir di dunia entertaiment.

Readers,

Adalah Sabrina Irene, seorang model yang memulai karirnya diusia 19 tahun yang menekuni profesinya hingga ke dunia fesyen manca negara, yang ingin membagi pengalaman dan ilmunya untuk generasi muda agar siap berkiprah di dunia entertaiment. 

Sabrina Irine, yang juga seorang praktisi tumbuh kembang anak dan remaja terdorong untuk mewujudkan konsep pendidikan informal dengan pengembangan karakter melalui terapi hipnoterapi agar tercipta generasi muda yang mampu bersaing, terutama di dunia entertaiment.

"Setiap anak punya potensi dan ketertarikan yang berbeda. Tugas orangtua untuk menemukan apa yang diinginkan dan mengembangkannya, bukan memaksa untuk mendalami minat tertentu sesuai keinginan orangtuanya, karena anak sedang dalam masa eksplorasi dan mencoba segala hal," ungkap Sabrina dalam acara pembukaan Born Startraining Centre Indonesia-Korea di Suite Life @Sedayu City Residence, Senin 13 Maret 2023.

dok pri
dok pri

Readers,

Sabrina juga menyampaikan harapannya loh. Yaitu agar sebagai orang tua kita lebih bisa menghargai apa yang menghargai bakat dan talenta anak yang unik.

Dengan menjadi CEO lembaga pendidikan informal yang bekerjasama dengan beberapa agency artis dari Korea, sehingga peserta didik nantinya bisa memulai debutnya dikancah internasional, seakan menjadi perwujudan mimpi Sabrina untuk membagi ilmunya ke generasi muda hingga bisa bersaing di kancah dunia. Baik sebagai entertaiment, mau pun sebagai influencer.

Tidak hanya  Born Startraining Centre Indonesia-Korea yang baru saja di launching dengan program-programnya, seperti
School of Entertainmen, School of Professional Make Up dan School of Personality & Communication, sebagai model juga memiliki sekolah mode yang dia bangun 2019 di Jakarta, dengan nama Star International. Star International sendiri yang saat ini sudah ada di Jakarta dan Bandung dengan 100 orang murid.

Kenapa Sabrina memilih berkiblat ke Korea?

Jadi, Readers

Selain Born Startraining Centre ini memang berpusat di Korea, dan juga kiblat entertaiment saat ini sebagaian ada di Korea. Dan Sabrina ingin anak muda Indonesia mengambil peran lebih dari sekedar penikmat entertaiment.

"Bagaimana cara agar generasi Indonesia pun bisa bicara banyak di dunia Entertaiment,"ungkapnya lagi.

Ini sepertinya mengingatkan aku akan ucapan Ali Charisma, salah satu desainer Indonesia di kesempatan MUFFEST 2023 baru lalu. Dia bilang gini, "untuk bisa memikat pasar internasional kita perlu tahu apa yang mereka suka, tapi kita tetap harus berpegang pada ke khasan kita sebagai orang Indonesia yang penuh kearifan lokal."

dok by Kintan
dok by Kintan

Dan terakhir nih, Reader.

Kecintaanya pada dunia, sehingga Sabrina membuat konsep modeling dan pengembangan diri dengan sentuhan hypno terapi, sehingga kurikulum pengajaran lebih baik dalam membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang handal menghadapi tantangan profesi yang ada saat ini. 

Hal penting dari sebuah kesuksesan, yang juga dirasakan Sabrina adalah adanya dukungan dari keluarga.  Support besar dari keluarga menjadi hal penting untuk keberhasilan dalam meniti karir, dalam hal di dunia modeling dan sekolah pengembang diri dan modeling di Indonesia. 

Sabrina sendiri juga masih memiliki kesibukan sebagai seorang dosen di  Universitas Indonesia. Semua kesibukan ini tidak membuatnya terganggu dalam mengatur jadwal belajar mengajar. Menjadi pribadi yang bisa saling berbagi terhadap sesama menjadi motto dalam hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun