Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Jalan-Jalan, Mlipir di Pendopo 45 dan Kopi Amanti (Review)

23 Februari 2023   09:40 Diperbarui: 23 Februari 2023   11:00 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum, Readers

Karena aku bikin tulisan ini pagi, jam 07.19. Jadi aku mo nyapa

Morning, Readers

Aku mo cerita, beberapa minggu yang lalu itu aku gabut banget. Ada beberapa PR tulisan, tapi otakku udah ogah bekerja dong. Nah iseng, bawa motor aku jalan aja ke arah Bogor lewat jalan Raya Parung. Di kilometer 45, sebelah kanan jalan aku ngeliat tuh ada Pendopo 45, gitu tulisannya. Bangunannya kayak pendopo di daerah jawa gitu. Terlihat old ya, tapi halamannya luas banget. Disebelahnya, bangunan terpisah ada gedung serbaguna. 

Merasa tertarik, aku mlipir deh ke Pendopo 45 yang pasnya terletak di Jl. Raya Jampang 45, Semplak 2.

Ternyata, Readers.

Disini ini ada penginapannya juga, jadi ada lobby-nya gitu. Dan khas Jawa banget, berasa ada di salah satu keraton atau rumah tua di Jogya aku tuh. 

pendopo45 - dok pri
pendopo45 - dok pri

Kan diantara gedung serbaguna dan lobby itu ada jalan cukup lebar, mungkin bisa lewat 3 mobil ya, menjorok ke dalam. Disisi jalan terlihat kayak ada paviliun-paviliun gitu, tepat di belakang lobby ada dua bangunan terbuka yang berjejer. 

Bangunan pertama itu diisi alat musik tradisional jawa. Ada gamelan dan kawan-kawannya, kemudian ada 2 set kursi tua yang pinggirnya dari kayu dan tengahnya rajutan rotan. Itu kursi kayak membujuk untuk duduk. Tau sendiri, kursi jaman dulu itu dibuat untuk orang duduk dan males berdiri karena nyaman banget, meski ga pake bantalan empuk.

Bangunan ke dua, posisinya agak rendah dari bangunan pertama, itu kayak 'taman sari' gitu. Ada bangunan terbuka juga yang ukurannya lebih luas dari pada tempat alat musik tadi. Dan bangunan ini dijadikan resto dengan konsep Jawa kental dengan ruangan terbuka. Dihalaman resto yang luas, dihiasi sedemikian rupa  jadi enak banget, teduh dengan pohon besar yang menaungi dan segar dengan tanaman hijau disekeliling.

Yang pasti Pendopo 45 ini ternyata sebuah resort yang menawarkan kenyamanan dan ketenangan sih.

Dihalaman si resto aku nemui coffee shop yang tiba-tiba nyempil diantara semua yang bernuansa jawa. Amanti nama coffee shopnya. Sebagai penikmat kopi, tidak mungkin aku tidak tergoda untuk mencoba kopi disini. 

Aku review tempatnya dulu ya.

Amanti itu panggilan sayang dalam bahasa Italia, begitu kata google, Readers. Seperti pemiliknya, Reza Siregar, yang saat itu sukses aku bajak nemenin aku ngopi. Ramah dan mau aja ngelayanin aku ngoceh.

Ok aku mulai dari pesanan pertama aku, Piccolo. Nah sama pemiliknya aku ditawarin Piccolo dengan rempah. Wow menarik banget itu. Kopi khas Itali di kasih sentuhan tradisional.

Piccolo-Dokpri
Piccolo-Dokpri

Readers, Piccolo itu biasnya di hidangkan kental dengan foam susu di cangkir kecil. Kali ini, khusus buat aku, di kasih ukuran 2x dari ukuran normal. Hedeh. Jadi, kalo ntar Readers ke Amantis dan pesan Piccolo, kayaknya bakal dikasih porsi normal kok.

Piccolo-nya di buat dari espresso double dengan tested yang pas sih ya. Paduan arabika dan robustanya pas, jadi ga terlalu asam dan pahit. Yang istimewa sih rempahnya. Rasa kayu manis, jahe dan kapulaga di mix dengan takaran yang pas dilidah dan cocok buat sore yang sebenarnya sepanjang siang tadi itu hujan, dingin-dingin gitu lah. Tau sendiri lah daerah Bogor, Readers.

Karena aku minumnya tanpa gula ya, Readers. Jadi pekatnya krema kopi dan paduan rempahnya jadi cukup berasa. Aroma rempah itu bikin rilex banget, selain efek anget dibadan pastinya.

Buat nemanin si Piccolo ini aku disaranin buat nyoba Sofia. 

Bukan, Shefia itu bukan nama orang, Readers. Atau judul lagunya Shail on 7 juga.

Sofia itu platter sosis goreng dan frence fries yang dihidangkan dengan mayones, saus sambel dan saus tomat, terus ada taburan daun thymenya.

dok pri
dok pri

Sebagai penggemar kentang, aku merasa kurang porsi kentang segini (hahahaha). Kesalahan kebanyakan orang itu adalah menggoreng sosis dengan minyak banyak, sehingga sosisnya oily banget. Nah kalo ini ga sih, aman dari berminyak banget. Padahal cukup digoreng dengan sedikit mentega atau margarine. Mentega atau margarine bisa menambah rasa gurih pada sosis.

Ga berasa, ngobrol asik sore-sore sama bang Reza yang ternyata bermarga Siregara. 

You know, Gaes. Saat senja, tempat ini makin asik dan keren. Sejujurnya aku tergoda buat pesan makanan dari resto, apa daya perut kenyang oleh kopi, kentang dan sosis.

dok pri
dok pri
dok pri
dok pri
Dan sebenarnya, setelah sang Piccolo dan Shefia tadi aku itu disuruh nyobain yang seger-seger gitu, dan ini lah yang buat aku kenyang. Warnanya pink, rasanya asam manis segar. Namanya Strawberry Youghurt diserve dengan potongan strawberry segar diatasnya. Jadi cantik nih minuman, apa lagi disajikan di gelas juice yang panjang jenjang gitu. 

dok pri
dok pri

Meski salah waktu minumnya, udah sore abis hujan pula, tapi ga buat gagal sih si pinky ini menyegarkan lidah dan kerongkongan. 

Dibuat dari campurang susu segar, buah strawberry segar, dan youghurt yang dimix dengan es batu. Rasa manisnya didapat dari campuran SKM, ga dominan tapi mem-balancekan rasa asam strawberry dan youghurt.

Sebenarnya Amanti punya banyak varian makanan dan minuman. Cuma, ya kali semua aku cobain. Ini aja dah kenyang banget.

Sore seru, Readers. Berhasil ilangin ke gabutan mutlak tadi. 

Next aku harus nyobain es bunga telang sama kapucino deh. Kapucino salah satu varian kopi kesukaan aku. Kali ini kita liat photonya dulu aja deh.

dok pri
dok pri

Ngobrol seru, kopi nikmat, makanan asik. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Masih betah berlama-lama disini, di Amanti Coffee. Mungkin, next kita nyoba staycation disini ya. Kali ini cukup di coffee shopnya dulu. Tugas negara menunggu minta segera diselesaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun