Assalamu'alaikum, Readers
Jadi gini ceritanya, Readers
Di salah satu kamp tentara Amerika di Vietnam yang menerima kiriman sebuah dokumen strategi perang yang sangat penting dan berbahaya kalau sampai jatuh ke tangan tentara Vietnam. Sayangnya kiriman dokument ini bocor dan dengan serangan girlya yang tidak terdeteksi dari arah mana, pihak Vietkong berhasil mengambil dokumen yang belom lama sampai di kamp.
Seketika kamp yang berisikan tentara-tentara muda Amerika ini serta merta menjadi heboh luar biasa karena kehilangan dokumen itu.
Nah untuk mencari dari mana pasukan Vietkong bisa masuk tanpa diketahui, dan sekaligus untuk mengambil kembali dokument tersebut di pilih lah beberapa tentara muda yang aslinya mereka ini teknisi, bukan tentara sehingga tidak ahli perang, untuk menyusuri jalan bawah tanah yang disinyalir menjadi cara para Vietkong menyusup dan masih menyimpan dokumen itu disalah  satu pojok lorong.
Pic from Highland Film Group
Begitu garis besarnya cerita film Ambush ini.
Mengambil setting saat perang Vietnam di sekitar 1966, visual film ini cukup mendekati kondisi yang ada ya, Reader. Dan para pemainnya pun bermain cukup mumpuni. Sementara untuk ide ceritanya pun menarik, plot yang tidak berbelit-belit. Sangat sederhana, hanya ingin memperlihatkan bagaimana kehidupan tentara-tentara muda Amerika di kamp ditengah perang pada zaman itu.
Lalu, menggambarkan bagaimana seseorang bertanggungjawab terhadap wilayah, meski kecil dengan anggota yang juga tidak banyak, yang dipercayakan kepadanya untuk dia pimpin.
Jujurly, aku tertarik dengan bagaimana kehidupan tentara berusia 20-an tahun saling membantu dalam kondisi yang tidak mengenakan. Dan bagaimana pemimpin mereka pasang badan saat angggotanya melakukan kesalahan. Dalam arti, si pemimpin merasa dia yang harus bertanggungjawab. Meski dia harus berbantah-bantahan dengan atasannya.
Pic from Highland Film Group
Untuk penampakan filmnya sendiri, aku ga terlalu suka scene yang berada di lorong-lorong bawah tanah. Bukan masalah terlihat basah, beceknya. Namanya juga wilayah perang, bekas hujan dan bukan mall, ya kan Readers.
Yang buat aku ga suka itu gambarnya terasa semraut atau gimana ya?
Mungkin set yang dibuat sempit membuat angel kamera ga leluasa dan pencahayaan yang sangat kurang, sehingga banyak adegan action yang harusnya bisa dinikmati, akhirnya cuma dengar dor dor dor dan teriakan kesakitan. Buat suasana remang karena didalam terowongan kan harusnya bisa pake efek lampu dengan alibi senter atau cahaya minim yang masih bisa memperlihatkan adegan-adegan dalam gelap.
Pic from Highland Film Group
Ending film ini cukup mengaharukan, Readers.Â
Misi yang para tentara muda ini tidak lagi menyelamatkan dokumen buat negara, tapi buat teman-teman mereka yang gugur di dalam lorong bawah tanah.
Kita taulah perang Vietnam menjadi salah satu perang terburuk sepanjang sejarah dunia. Di film ini sebenarnya juga digambarkan, meski tidak banyak, sayangnya tidak terlihat jelas karena cahaya yang kurang. Gambarnya cendrung gelap dan kayak ada abu yang disebarkan.
So, aku rasa skor 4/10 cukup lah buat film ini. Ini lebih ke acting pemainnya, settingnya dan ide cerita.
Genre Film          : Action
Produser           : Anthony Standberry, Wayne A. Wilbur, Randy Burman, Arianne Fraser, Delphine Perrier, Paul W. Hazen, Phil Hunt
Sutradara           : Mark Burman
Penulis              : Mark Burman, Johnny Lozano, Michael McClung
Casts                : Jonathan Rhys Meyers, Aaron Eckhart, Connor Paolo, Mac Brandt, Jason Genao, Mara Lane, Patrick R. Walker,       Francis Mancho, Gregory Sims, Nick Heyman
STLS Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 13 Tahun Ke Atas
Durasi               : 104 Menit
PH Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Saban Films, Highland Film Group
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H