b. Yuliana Wu, SIKEREI
Terinspirasi dari dukun dari suku Dayak Mentawai yang terkenal kemampuannya mengobati berbagai penyakit dan identik dengan tatonya. Tato khas yang dimiliki dukun Dayak Mentawai.
Bentuk bintang pada tato Dayak Mentawai diaplikasikan pada Tenun Gaya yang juga berbentuk bintang.Â
Dengan cuting Edgy diharapkan koleksi ini bisa dipakai semua kalangan. Dari yang muda hingga ke yang tua, baik dalam kesempatan formal mau pun non formal.Â
Ini menjadi bukti, kalau tenun pun bisa nyaman dipakai kapan saja, Readers.
c. Elfi Lila
FiuhÂ
Keren-keren kan, Readers
Aku akan up load video nya di link ini.
Berikut aku pilihin beberapa disainer yang tampil di hari ke dua Spotlight 2022. Hari kedua ini sebenarnya banyak banget yang bagus-bagus, Readers
Ampe bingung mana yang mau aku angkat ini.
1. AM by Anggia, Â METAMORPH
Brand kedua dari Anggiasari ini memang jadi kayak tempat eksperimen sang disainer, Readers.
Kalau di main brand, Anggia bermain sangat feminim dengan warna-warna lembut, pastel. Dengan detail berupa manik, bordir dan sulam. Kalau dengan brand yang ini sang desainer lebih bermain dengan bahan dan cuting. Bermain bentuk
Metamorph mengusung Konsep Suistainable yang mempunyai strategi konsep recycle sebagai Brand DNAnya.
Metamorph merupakan bentuk baru transformasi  dari sisi maskulin pada koleksi AM sebelumnya dan koleksi feminine AM sebelumnya, yang memperlihatkan manusia pada perkembangannya mengalamasi sisi perubahan dalam hidupnya. Koleksi ini terinspirasi dari bentuk jala-jala transformasi.
Metamorph merupakan koleksi androgini style, dekonstruksi, cutting oversize, multi layering. Koleksi ini diperuntukkan wanita atau pria dengan usia 20 -- 45 tahun dengan non-formal atmosphere. Metamorph memiliki H silhouette, material yang digunakan berupa batik, organza, sutera dan lace.
2. Kursien Karzai, IL CUSTODE
Terinspirasi dari suku dayak, koleksi dengan tema "sang penjaga"  yang mempunyai filosofi  tentang semangat menjaga alam beserta isinya.
Mengaplikasikan motif ukiran dayak dan batik dari seruyan kalimantan tengah. Menjadi koleksi ready to wear dengan gaya chic namun tetap feminin.
Kemeja , skirt, pants, jacket, long vest dan paduan dress dengan teknik pleats. Dengan menggunakan material wool, cotton, chifon dan satin silk.
Di dominasi warna gelap seperti grey, black, burgundy, dengan paduan warna merah yang identic dengan suku Dayak. Memadukan unsur modern dan tradisional yang cutting edgy menjadikan koleksi ini lebih dinamis.
Ini juga keren banget sih, Readers.
Wow...
Sesuai ekspektasi aku sih
Ga ada yang mengecewakan sih emang karya desainer kita ini.
Jadi ga sabar nunggu event Spotlgiht 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H