Warna-warna masculine yang diambil bernuansa keabu-abuan, dan dipadukan dengan warna navy blue dan hitam.
Sementara untuk detailnya Stella banyak menggunakan
aksen tali, yang memberikan kesan
seperti armor atau perisai tambahan untuk busana utama, sesuai dengan jiwa dari "The Saviors" yang terinspirasi dari prajurit militer yang tangguh, gagah, dan kuat.
4. Tenun Gaya
Readers, di beberapa tulisan ku yang terdahulu aku banyak membahas tentang tenun yang dihasilkan dari Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM. Dan Wignyo Rahardi, melalui Tenun Gaya melakukan pembinaan dari daerah ke daerah untuk ikut melestarikan tenun khas Indonesia, sekaligus memberi nilai jual yang lebih terhadap kain tradisionl Indonesia.
Dalam perkembangannya, Wignyo Rahardi bekerjasama dengan disainer-disainer lainnya dan mendorong mereka untuk menggunakan wastra Indonesia., sebagai bentuk upaya pelestarian budaya Indonesia.Â
Dan kenyataannya, busana dengan sentuhan nilai etnik memiliki nilai jual baik karena otentik.
Nah, Readers
Di kesempatan ini, Tenun Gaya tidak cuma memamerkan disain dari seorang Wignyo Rahardi, tapi juga dari beberapa desainer yang bergabung. Kita intip beberapa yok
a. Wignyo Rahardi, Golden Royal
Songket dengan dominasi warna gold dipadankan secara apik dengan Ulos warna monokrom. Kemudian Kain Ulos dan Songket dikombinasikan dengan tenun ATBM kreasi Tenun Gaya yaitu motif full-bintik untuk diaplikasikan dalam atasan berupa modifikasi kebaya dan blus dengan siluet A-line dan detail draperi serta dipadukan celana, rok, dan kain yang mewujudkan gaya busana kontemporer. Rumbai benang emas dari Songket sutera dikreasikan sebagai ornamen.