Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Miracle In Cell No 7 Versi Indonesia (Review)

2 September 2022   00:38 Diperbarui: 12 September 2022   09:40 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum, Readers

Very early review film Miracle In Cell no. 7 versi Indonesia ini. Baru akan tayang tanggal 8 September 2022, tapi aku dah gatelan pengen ngomentari film yang di remake dari film Korea dengan judul yang sama.

Readers,

Aku tidak akan membandingkan film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia dengan versi aslinya, Korea. Karena selain aku tidak nonton versi Koreanya, aku selalu berpendapat setiap film punya 'nafasnya' sendiri. Ini yang membuat aku menghindari perbandingan.

Bagi Readers yang udah pernah nonton versi Koreanya pasti sudah tau cerita film ini, tinggal bagaimana seorang Hanung menduplikasi film ini dengan pendekatan lebih Indonesia. Maksud aku dengan kata 'lebih Indonesia' itu setnya disesuaikan dengan kondisi seseorang seperti Dodo di Indonesia. Kemudian pemilihan nama pun disesuaikan dengan nama Indonesia. Aku yakin di Korea tidak ada nama Rozak atau Kartika, atau Bewok. 

Demikan juga dengan persidangan yang menjadi arena film ini dimulai. Unsur pidana dan pasal disesuaikan dengan perundang-undagan di Indonesia.

Sumber: Falcon Pictures 
Sumber: Falcon Pictures 

Readers, 

Melalui film ini banyak sekali yang bisa kita pelajari. Dari mulai dunia hukum yang sebagian dari kita dah males baru menyebut kata 'persidangan', bagaimana kita bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak semena-mena, bagaimana kehidupan di Lapas walau tidak 100% tapi kita bisa lah tau seperti apa di Lapas. Dan yang terpenting dari film ini adalah, menyampaikan bagaimana seorang ayah, Dodo yang diperankan Vino G Bastian dengan segala kekurangannya mampu mengisi hidup gadis kecilnya yang dari bayi harus ditinggal ibunya.

Film ini mematahkan pernyataan sebagian orang yang mengatakan, 'kalo seroang ayah ditinggal (dalam segala definisi) istrinya akan kelabakan ngurusin rumah, terutama anak.' Dodo mematahkan teori ini. Yang paling penting itu tulus dan mau!

Sumber: Falcon Pictures 
Sumber: Falcon Pictures 

Emosi film ini?

Luar biasa, Readers. Perasaan dibikin kayak main jetcoster!

Disaat air mata dah mo ngalir karena haru, disaat itu kita dibuat tertawa. 

Humor seru dan gemesin beneran keluar dari cell no 7. Ga itu aja sih, tapi dari cell no. 7 kita belajar tentang persahabatan, persaudaraan yang tidak harus sedarah. Tanpa pamrih. Bahkan ketulusan mereka beneran mengena dihati.

Oya, Readers

Ada satu part yang diambil secara one take. Artinya sekali ambil, jadi! Cuma beberapa detik, tapi itu ga gampang, gaes.

Aku rasa, banyak sekali improvisasi dialog mau pun gerakan badan part-part di penjara, terutama part interaksi penghuni cell no. 7. Sementara untuk angel cantik, artinya angel yang diambil hingga mendapatkan gambar yang dramatis atau memberi kesan lebih, seingat aku sih ga ada ya. Karena film ini memang kuat di pemain dengan tokohnya masing-masing dan isi si film ini sih.

sumber: wikipedia
sumber: wikipedia

Aku terpikat dengan acting Graciella Abigail yang berperan sebagai Kartika kecil dan bermain dibanyak part sepanjang film. Dia mampu membangun suasana bersama sang ayah, Dodo. Saat dia tertawa dan bahagia, disaat Kartika kecil sedih mampu menyapa yang nonton. Intinya dibuat baper anak kecil aja deh, Readers.

sumber: wikipedia
sumber: wikipedia

Film yang bagus yang bikin bingung, harus ketawa apa nangis dong.

Over all aku rasa score 8/10 layak buat film  yang merupakan film remake terbaik yang pernah ada di Indonesia, kata teman-teman tadi. 

Fiuh! Banyak film Indonesia yang bagus-bagus di bioskop nih. Kalo nonton jangan dlepas maskernya ya, Readers. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun