sebagai contoh sederhana, seorang Anak ke dua yang mempunyai peran
a. sebagai makhluk Tuhan
b. Sebagai Anak
c. Sebagai Adik
d. Sebagai Kakak
e. Sebagai Mahasiswa
f. Sebagai Ketua Organisasi A
g. Sebagai staff aktif anggota organisasi B
Ketujuh peran yang dimainkan anak di atas, sudah cukup membentuk sebuah conflik peran jika saja semua peran menuntut kehadirannya pada waktu bersamaan. Hal tersebut bisa menimbulkan suatu depresi jika ada tekanan dari masing-masing bagian peran atau tugas-tugas peran yang belum diselesaikan. Namun, tidak bisa dipungkiri juga, semakin banyak peran yang kita mainkan semakin pandai pula, kita dalam memanagement waktu dan coping kuat. Hal tersebut merupakan jembatan solusi dari strees peran sehingga tangan kaki kita bisa melakukan semua peran dengan maksimal, yaitu belajar management waktu dan membentuk coping sekuat mungkin.
Menuju contoh yang lebih komplek. Seorang remaja SMA yang baru saja lulus SMP mempunyai tambahan banyak peran secara mendadak ketika dia kurang mampu mengendalikan nafsunya, MBA (married by accident). tambahan peran itu adalah
1. Menjadi Ibu hamil tanpa diharapkan