Mohon tunggu...
Amanda Lovable
Amanda Lovable Mohon Tunggu... lainnya -

...berangkat dari ketidaktauan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setiap Sudut itu...

8 Agustus 2010   02:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan mataku lekat tak lepas selepas tinggal dari rumah bambu dekat pohon cipluan. Menatap bangunan putih penuh dengan rak-rak berdiri mau pun bersandingan langsung dengan tembok. melintas horizontal dan bernada silang lurus, sinar mata ini membawa alam bawah sadarku untuk menggambarkan alunan melodi cinta yang pernah tercatat rapi di sini (sambil menunjuk ke arah ulu hati). ketidaksimetrisan sudut bangunan membuatnya terkesan goyah namun tak kan roboh. Lama aku rasa pandangan mengarah ke sana. Tergambar jelas wanita baju abu-abu berkerudung hitam menoleh manis pada laki-laki berbadan tegap disampingnya. "Mas, bawa KTM ? pake punyamu aja ya" bisik wanita itu Anggukan jelas menyambutnya. Uluran tangannya masih dapat terlihat meski samar. Kenakalan sedikit mewarnai penyerahan KTM itu. Telapak Kekarnya mengacak lembut kepala wanita yg masih saja dengan manis memandangnya lekat-lekat. "Besok yg balikin km sendiri ya,, aku titip km saja" "nggak mau, pinjem bareng-bareng, balikin bareng juga" Penolakan lelaki itu membuatnya merasa bahagia. meski cemberut dipasang di raut mukanya, rona bahagia tak pandai dia tutupi. "He!! jadi pulang?" Ah.. tersadar aku dari lamunan. Langkahku meninggalkan tempat itu, meski sesekali aku menoleh lagi untuk menatap setiap sudut dari bangunan itu. Bangunan yg membuatku ingat, pernah ada cinta disaksikan olehnya. Cinta yg tak pernah sempat terucap dan acap kali tercipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun