Mohon tunggu...
Amanda Hermawan
Amanda Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Universitas Islam 45 Bekasi

Persevering, Enterprising, Differrent

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Maquilapolis adalah Salah Satu Film yang Berkaitan dengan Lingkungan Pekerjaan

26 Mei 2024   23:03 Diperbarui: 26 Mei 2024   23:05 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maquilapolis (2006): City of Factories" adalah film dokumenter yang disutradarai oleh Vicky Funari dan Sergio De La Torre, yang memberikan gambaran bagaimana  kehidupan para pekerja wanita yang bekerja di salah satu pabrik di Tijuana, Meksiko. Melalui kombinasi narasi pribadi, rekaman observasi, dan jurnalisme investigatif, film ini mengenai kehidupan yang pahit dihadapi para perempuan ini saat mereka menjalani praktik perburuhan yang eksploitatif dan ketidakadilan lingkungan yang melekat dalam industri maquiladora. Film ini tidak secara langsung terkait dengan kebijakan Indonesia saat ini, karena topik utamanya adalah kondisi pekerja di pabrik-pabrik di Meksiko, bukan di Indonesia. Namun, film ini dapat dihubungkan dengan isu-isu global seperti migrasi, pekerjaan, dan lingkungan yang relevan dengan kebijakan Indonesia. Dalam film tersebut dapat menggali titik temu antara tenaga kerja, gender, dan keadilan lingkungan sebagai tema sangat penting untuk menunjukkan bagaimana lingkungan kerja di maquiladora, dan sebagian besar terdiri dari perempuan yang mengalami diskriminasi dan eksploitasi karena gender dan upah yang sangat rendah. Para perempuan yang digambarkan dalam film ini menghadapi berbagai kesulitan yang memicu siklus kemiskinan dan kesenjangan, mulai dari jam kerja yang panjang dan upah yang buruk hingga kondisi kerja yang berbahaya dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan.

Dalam hal ini, diperlihatkan bagaimana pekerja pabrik-pabrik di Meksiko telah banyak menghadapi berbagai masalah, termasuk pengabaian hak-hak pekerja, kualitas lingkungan yang buruk, dan tekanan yang tinggi. Film ini juga menampilkan bagaimana pekerja tersebut berjuang untuk hak-hak mereka dan mencoba untuk meningkatkan kondisi kerja mereka. Kebijakan Indonesia saat ini, seperti kebijakan-kebijakan yang terkait dengan migrasi, pekerjaan, dan lingkungan, dapat dihubungkan dengan tema-tema yang diperlihatkan dalam film Maquilapolis. Misalnya, kebijakan Indonesia yang terkait dengan migrasi dapat dihubungkan dengan bagaimana pekerja di Meksiko menghadapi berbagai masalah terkait dengan migrasi, seperti pengabaian hak-hak pekerja dan kualitas lingkungan yang buruk.

Adanya keterkaitan antara subjek yang digambarkan dalam film Maquilapolis dengan kebijakan yang berlaku di Indonesia saat ini, termasuk kebijakan dalam dunia pekerjaan, lapangan kerja, dan lingkungan hidup. Misalnya, terdapat hubungan antara kebijakan tersebut di Indonesia dan tantangan yang dihadapi para pekerja di Meksiko ketika bermigrasi, termasuk degradasi lingkungan dan pengabaian terhadap hak-hak pekerja. Demikian pula, undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia dan peraturan lingkungan hidup mungkin terkait dengan perjuangan yang dilakukan para pekerja Meksiko untuk mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik dan hak-hak untuk mereka.

Oleh karena itu,  pemerintah membuat undang - undang untuk pekerja wanita di Indonesia yang telah ada dalam undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hal ini perlindungan hukum terhadap para pekerja harus di tegaskan untuk para pekerja bagi wanita. Berikut adalah pasal - pasal yang berhubungan perlindungan hukum bagi pekerja wanita :

1. Pasal 76 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003: Menyatakan bahwa pekerja wanita yang berumur kurang dari 18 tahun tidak boleh bekerja pada malam hari, dan pengusaha wajib memberikan perlindungan khusus pada pekerja wanita yang sedang hamil atau ibu menyusui.

2. Pasal 18 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Pasal ini memastikan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam berbagai aspek ketenagakerjaan, termasuk dalam hal-hal seperti gaji dan perlindungan terhadap wanita.

3. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan: "Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 telah diubah dan disempurnakan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang dikenal sebagai Undang-Undang Cipta Kerja. Undang-Undang Cipta Kerja ini memiliki tujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah. Namun, Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 sendiri bukan berarti tidak berlaku lagi, dan beberapa pasal masih dipertahankan, dihapus, atau disisipkan dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

Film ini juga menunjukkan bagaimana krisis ekonomi global dan perkembangan di sektor yang mengakibatkan ketidakpastian lapangan kerja berdampak pada kehidupan para pekerja maquiladora. Carmen, Lourdes, dan rekan kerja mereka menghadapi masa depan yang tidak diketahui dan berbahaya. Topik utama pembahasan dalam analisis film "Maquilapolis" adalah hak-hak pekerja, perjuangan, dan lingkungan yang sehat. Film ini juga menggambarkan perjuangan dan kemenangan para pekerja maquiladora atas rintangan hidup. Film ini memberikan gambaran bagaimana film dokumenter dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah sosial dan lingkungan serta memperjuangkan hak-hak pekerja.

Film ini sangat bagus dalam menggambarkan dampak kemanusiaan dari zona perdagangan dan produksi global yang rumit di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dengan cara yang mengasyikkan dan mendidik. Membahas gerakan sosial dan aksi kolektif, gender dan globalisasi, kemiskinan, lingkungan hidup, hak-hak buruh, ekonomi global, dan pembangunan semuanya dapat ditangani secara efektif dengan bantuannya. Secara keseluruhan, "Maquilapolis" adalah film yang kuat dan menggugah pikiran yang menyoroti perjuangan perempuan yang bekerja di maquiladora, menyoroti perlunya kesadaran dan tindakan yang lebih besar untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang timbul akibat globalisasi.`             

Solusi yang tepat untuk ketenagakerjaan bagi para perempuan meliputi beberapa aspek yang penting untuk meningkatkan kesetaraan gender dan perlindungan hak -- hak pekerja perempuan. Berikut adalah beberapa solusi yag dapat diterapkan:

1.`Melindungi perempuan dari pelecehan di tempat kerja: Meningkatkan perlindungan perempuan dari pelecehan di tempat kerja, baik fisik maupun mental, serta memberikan kesempatan untuk melapor tanpa rasa takut.

2.  Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman:  Meningkatkan kesadaran dan pemahaman perempuan tentang diskriminasi gender serta kebijakan perlindungan perempuan dan meningkatkan kesadaran perusahaan tentang pentingnya perlindungan pekerja perempuan.

3.  Memberi Gaji yang Sama Rata Antara Perempuan dan Laki -- Laki: Meningkatkan kesetaraan dalam memberikan upah antara perempuan dan laki -- laki, karena perempuan juga dapat menjadi tulang punggung keluarga,

Dengan menerapkan solusi -- solusi ini, dapat meningkatan pekerjaan yang lebih aman, nyaman, dan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kesimpulan dari film "Maquilapolis: City 0f Factories", memberikan gambaran yang mendalam dan simpatik tentang kesulitan dan kegigihan yang dihadapi oleh karyawan perempuan di Tijuana, Meksiko. Film ini menyoroti perlunya reformasi sistemis untuk mengatasi ketidakadilan dan kesenjangan struktural yang disebabkan oleh industri maquiladora melalui studi tajam mengenai isu gender, perburuhan, dan keadilan lingkungan. "Maquilapolis" memberikan alasan yang kuat untuk perubahan sosial dan solidaritas di kalangan  dan mengangkat suara kelompok yang kurang terwakili dalam perubahan sosial. Hal ini mengarah pada dunia pekerjaan yang lebih adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun