Mohon tunggu...
Amanda Hariyanti P
Amanda Hariyanti P Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Saya merupakan pendidik muda yang senang belajar berbagai hal baru seputar pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nostalgia Masa Kecil: Mainan Kapal Otok-Otok

10 Desember 2022   14:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   14:01 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Kapal Otok-Otok (Sumber: antarafoto.com)

Siapa yang masih ingat dengan kapal otok-otok? Kapal yang terbuat dari kaleng atau seng dan dijalankan di atas air dengan bantuan sumbu yang dinyalakan api di atasnya. Aku ingat saat kecil ayahku suka membelikan kapal ini untukku dan kakak laki-laki ku, kemudian kita berlomba kapal otok-otok siapa yang paling cepat melaju. Untuk nama otok-otok dari kapal ini disebabkan karena bunyi otok-otok saat dinyalakan dan kapal bergerak maju. Biasanya penjual membawa baskom kecil yang berisi air, kemudian kapalnya dinyalakan dan berputar di dalam baskon. Tujuannya agar menarik pembeli. Anak-anak yang tertarik akan duduk di depan kapal sambil melihat-lihat. Kalau tertarik dan ingin memiliki tentunya akan meminta pada orangtuanya.

Penjual Kapal Otok-Otok (Sumber: antarafoto.com)
Penjual Kapal Otok-Otok (Sumber: antarafoto.com)

Cara kerja dari kapal otok-otok ini memakai prinsip tekanan uap air yang telah dipanaskan oleh api kecil yang dipasang dalam kapal. Perbedaan suhu akibat pemanasan tadi pada pipa kapal menyebabkan keluar masuknya air dari knalpot sebagai pendorong mainan tersebut. Untuk memainkan juga mudah. Caranya dengan memasukan air pada dua pipa yang terdapat di bagian depan. Setelah itu masukan minyak goreng dan sedikit kapas dan diletakan di bagian pembakaran. Kemudian nyalakan pembakar dan memasukan kembali ke dalam kapal. Jika kapal mulai panas karena pembakaran, kapal akan mulai melaju dan berbunyi otok-otok. Desain kapal otok-otok ini cukup unik dengan adanya tiang agar mirip seperti perahu phinisi. Pada bagian ujung tiang dipasang bendera merah putih yang merupakan ciri khas dari mainan ini, selalu ada bendera merah putih yang artinya kapal otok-otok ini asli "made in Indonesia", mainan ini di banderol dengan harga berkisar delapan ribu sampai lima belas ribu rupiah, tentunya terbilang cukup ramah dikantong.

Saat ini kapal otok-otok mulai tergerus perkembangan zaman, anak-anak lebih tertarik bermain dengan mainan yang terbuat dari plastik atau bermaik game melalui gadget. Sayang sekali ya padahal permainan tradisional ini juga sarat edukasi, anak dapat berinteraksi bersama temannya, melakukan kompetisi, dan bermain peran bak pelaut handal sambal memainkan kapal otok-otok ini. Bagaimana? Masih tertarik dengan mainan ini, suaranya yang khas dan nyaring itu yang membuat kenangan masa lalu terlihat nyata di pelupuk mata, salah satu mainan yang tentunya akan membahagiakan karena anak-anak bermain dan tertawa bersama.

Semoga masih ada orangtua yang bisa memperkenalkan permainan tradisional ini untuk anak-anak, sambil bercerita bahwa kapal otok-otok ini juga merupakan permainan khas yang menjadi kekayaan budaya Indonesia. Harapannya, permainan kapal otok-otok ini tetap ada dan tetap dimainkan anak-anak Indonesia, lestari sampai anak cucu dan dikenal oleh generasi-generasi muda kebanggaan Bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun