Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Shark Bait (Review)

23 Juni 2022   12:19 Diperbarui: 23 Juni 2022   12:39 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum, Readers

Menenggelamkan diri, masuk jauh ke kegelapan samudra dengan sepasang mata tanpa kedip mengawasi dari sisi tergelap dasar lautan. Bergerak berlahan ke permukaan, anggun namun mematikan. Hanya sebentar mengintip matahari siang, dan suasana berisik dari sisi daratan yang berjarak beberapa mil laut.

Musim panas memang menjadi musim yang ditunggu banyak orang yang tinggal di negara dengan empat musim. Banyak kegiatan dan perayaan di gelar untuk merayakan datangnya musim panas, selain liburan pastinya. Dan itu lah yang dilakukan oleh Nat dan 4 orang temanannya, Milly, Tom, Greg, Tyler.

Pagi setelah party, sebelom kembali ke Kansas, masih dibawah pengaruh alkohol dan dimulai dengan ulah konyol Tom dan Greg mereka bermain jet ski yang mereka pinjam tanpa izin dari pemiliknya. 

Kekonyolan lebih parah dan berakhir bencana saat dua jet ski yang mereka curi pake sengaja mereka tabrakin dengan keras. Greg menderita luka parah, dengan kaki yang sobek plus tulangnya patah keluar. 

Asli sih, sound di part ini dahsyat banget, Readers. Aku yang nonton dengan tutup mata, ga sanggup liat luka greg bisa jelas mendengar bunyi tulang kaki patah dan bergeser, yang kemudian dan pastinya teriakan kesakitan Greg yang posisinya lagi dibantu teman-temannya naik ke atas jet ski.

dok: Altitude Films
dok: Altitude Films

Film ini secara pemain, cukup irit ya, ga banyak talent yang terlibat. Holly Earl, Jack Trueman, Catherine Hannay, Malachi yang menjadi orang-orang muda un-control hingga membuat celaka dirinya sendiri, seorang pengemis di pantai, orang tua di kapal dan orang-orang yang menjadi latar belakang pesta.

Tokoh Net yang diperankan Holly dari awal memberikan isyarat kalau diantara teman-temannya, dia lah yang paling berbeda. Jangan nanya kayak apa bedanya. Kalau penasaran mah, nonton aja ya.

Cerita film ini cukup lama berkutat disini ya. Bukan masalah terombang ambingnya mereka diatas satu buah jer ski, tapi drama dengan kata "why", "My God" dan sebangsanya yang mengisyaratkan putus asa, penyesalan dan cengeng. 

Ternyata ya, dibalik ke aroganan yang mereka perlihatkan selama pesta hingga menabrakan dua jet ski ada mental yang parah sekali. Sayangnya, emosi yang terbangkit, buat aku ini ya, bukan kasian, iba atau sebangsanya.Tapi justru 'sebel'. 

Mereka berhasil menggugah emosi sih kalo kayak gini dengan adegan tengil mereka sebelom tragedi ditengah laut. 

Sayangnya ada printilan-printilan yang terabaikan. Seperti ringisan saat luka kena air laut, kecemasan, ketakutan yang seharusnya bisa disampaikan lewat mimik dengan lebih kental. Apa lagi pada saat bintang utamanya, hiu putih memperlihatkan siripnya mendekati, dan pastinya Greg menjadi korban pertamanya. 

Kemudian bekas darah mengering yang terlihat ga asli. Ish...keliatan aja lagi sama aku. Dan tidak adanya kehidupan, padahal mereka tidak jauh dari pantai harusnya. Maksudnya tidak ada satu perahu nelayan atau apa lah yang lewat. Hanya ada satu boat lewat disaat mereka masih belom kecelakaan.

dok: Altitude Films
dok: Altitude Films

Readers, diatas jet ski dan tinggal bertiga, Net, Melly dan Tom masih ada drama percintaan yang terungkap. Perselingkuhan yang dilakukan Tom terhadap Net. Twist nya asik, dilarikan ke urusan asmara yang memang sudah terlihat dari awal cerita dimulai. Dan Nut adalah korbannya. 

Ini adalah film bertemakan serangan hiu yang aku tonton. Ntah kenapa, selalu skemanya sama. Secara alamiah, hiu menyerang kalau dia lapar dan melihat benda bergerak, mencium bau darah dan terancam. Ok lah darah Greg memancing penciuman hiu, kemudian menyerang karena melihat ada yang bergerak, berenang, dipermukaan. 

Tapi apakah hiu selalu menyerang membabi buta, sampai menyundul perahu, kapal atau, dalam film ini, jet ski? Apakah hiu masih memangsa setelah berhasil memangsa 1 orang manusia? Dan selalu ada adegan salah satu korban yang tubuh bagian atasnya dipegangin temannya dalam usaha membantu menaikkan keatas boat, sementara hiu memangsa bagian bawah tubuhnya. Fiuh!

Ok... kandungan garam dalam air laut menjadi antiseptict, tapi tidak menutup luka dan menghintikan pendarahan bukan? Ini tidak masuk akal, karena film ini bercerita kehidupan real yang bisa saja terjadi dengan siapa pun. Luka menganga besar bisa bertahan berjam-jam sebelom akhirnya dimangsa hiu. Bukan mati karena lukanya. Karena ini terjadi juga pada Tom dan Nut. 

dok: Altitude Films
dok: Altitude Films

Saat adegan malam ditengah laut, dan tersisa hanya Tom, Nat dan Melly, imajinasiku pengen banget menghadirkan badai. Biar lebih seru sih. Laut yang tenang, malam tapi ga ada serangan hiu. Dan hiunya cuma 1. 

Besok paginya hiu baru kembali melakukan teror yang kemudian menjadikan Melly dan Tom sebagai korbannya, Tom terluka parah dibagian perutnya. Dan hiu masih mengincar Nat yang berusaha menghidupkan mesin jet ski dan terus mengajak ngobrol Tom yang terluka parah. Nat sendiri pun mengalami luka yang serius dilengannya, namun masih bisa survive. Keren kan.

So, aku rasa aku bisa membeikan skor 6/10 buat film ini. Berharap ada pola treatment baru dari film berbau sama, shark attack. Dan pastinya.

SHARK BAIT

Genre Film                  : Thriller

Produser                     : Andrew Prendergast, Chris Reed

Sutradara                    : James Nunn

Penulis                         : Nick Saltrese

Casts                             : Holly Earl, Jack Trueman, Catherine Hannay, Malachi Pullar-Latchman, Thomas Flynn, Daniel Casingena, Manuel Cauchi, Maxime Durand

Durasi                         : 1,5 jam

PH                                 : Ingenious Media, Altitude Films

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun