Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Music

Rayakan 75 tahun Wrangler Gelar Music Warehouse 2022

5 April 2022   12:41 Diperbarui: 5 April 2022   12:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum, Readers

Pasti pada taukan yang namanya jeans?

Saat ini jeans menjadi bahan favorit semua lapisan masayarakat. Karena memang nyama ya, bahannya. Kuat dan yang pasti bisa dengan dipadu padankan dengan berbagai jenis bahan dan model baju lainnya. Bahkan saat ini jeans tidak terbatas pada celana panjang seperti diawal di temukan.

Jeans yang awalnya adalah dibawa seorang pria Jerman yang pergi ke San Fransisco untuk menjual kain kepada para penambang emas. Dimana pada saat itu  bekerja ditambang menjadi mainstream di warga San Fransisco. Bahan jeans yang dibawa menjadi satu-satu tekstil yang tidak berhasil dijual.

Dan bahan sisa inilah yang kemudian di jahit menjadi celana, dan kembali dijual ke para pekerja tambang. Tanpa diduga, dalam waktu singkat celana dari bahan seperti bahan kanvas ini laku terjual. Bahan yang kuat dan nyaman menjadi alasan para pelanggan memilih jeans saat itu.

Dalam perkembangannya, jeans yang  tadinya merupakan busana untuk warga kelas bawah makin diminati banyak orang. Tanpa memandang kasta lagi, Readers. Karena sudah bukan karena kuat dan nyaman lagi, tapi modis dan bisa dipakai kapan saja. 

Tercatat dalam sejarah, bahwa jeans sangat dekat dengan berbagai kegiatan seni yang banyak dinikmati masyarakat. Salah satunya musik rock, indie dan banyak lagi. Salah satu merek Jeans yang berkembang bersama musik indie adalah Wrangler.

Akrab dengan musik rock dan menjadi teman petualang, membuat Wrangler memilih gelaran music warehouse 2022 sebagai cara mengingat 75 tahun kebaradaannya ditengah pecinta jeans.

Marketing Communications General Manager PT. Delamibrands (Wrangler Indonesia), Johannes L. Paat (Ludy): "Selama 75 tahun berkarya dengan karakter pemberani tersebut, di tahun 2022 ini Wrangler menyatukan unsur-unsur budaya, musik, dan mode yang telah lama menjadi bagian dari semangat Wrangler. Kami akhirnya memutuskan untuk mengusung lebih dari 40 Band indie dengan berbagai genre, sebagai bentuk apresiasi bagi para musisi Indonesia yang terdampak dari adanya pandemic. Wrangler siap menjadi langkah awal yang dapat membangun kembali motivasi dan kreativitas yang dapat dinikmati oleh pecinta musik dan pengikutnya, melalui digital platform Wrangler Indonesia di YouTube dan Instagram."

Menyatukan unsur-unsur budaya, musik, dan mode yang telah lama menjadi bagian dari perkembangan dunia mode, termasuk jeans. Sehingga karya-karya yang dihasilkan tidak sekedar jadi baju atau celana yang layak pakai, tapi ikut melestarikan element budaya serta menjadi wadah anak muda berkereasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun