Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Intip Tritium yang Akan Dirilis Jepang ke Laut, Aman Nggak Ya?

9 Mei 2021   12:45 Diperbarui: 9 Mei 2021   12:54 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal sebenarnya nuklir banyak dimanfaatkan  dikeseharian hidup kita tanpa kita sadari. Dan tidak menimbulkan efek apa pun bagi kesehatan atau pun kehidupan kita. Bahkan radiasi nuklir dapat sangat membantu. Misalnya untuk dunia medis, yang paling popular mungkin alat rongent yang menggunakan sinar gama untuk mendeteksi kondisi tidak wajar di dalam tubuh manusia. Kemudian ada yodium yang terkandung dalam garam pun merupakan unsur dari  nuklir.

Beberapa hari yang lalu terjadi aksi unjuk rasa menentang pemerintah Jepang yang akan membuang limbah nuklirnya, Tritium, ke laut. Limbah yang akan dibuang merupakan radioaktif cair yang berasal dari kecelakaan dan Australia 76.103 Bq/L.

Apakah Tritium berbahaya?

Ya, Tritium berbahaya bila digunakan atau terpapar dengan kadar melebihi ambang batas yang seharusnya.

Tritium dapat menimbulkan resiko kesehatan jika dikonsumsi langsung ke dalam tubuh dalam jumlah yang sangat besar karena radiasi beta yang dipancarkan dapat merusak jaringan lunak dan organ dalam tubuh manusia. Efek kesehatan dari Tritium mirip dengan kerusakan sel yang disebabkan oleh radiasi pengion yang dihasilkan dari peluruhan radioaktif, dengan potensi kanker. Namun, seseorang perlu menerima Tritium dengan aktivitas miliaran (x109) becquerel (Bq) untuk melihat efek kesehatannya.

dok : CNN Indonesia
dok : CNN Indonesia
Tritium merupakan salah satu unsur radiokatif yang secara alami ada di alam, tapi juga bisa merupakan hasil dari proses atau kegiatan atau buatan manusia, dan Tritium ini pada prinsipnya bisa direlease ke alam atau lingkungan selama tidak melebihi ambang batas konsentrasi yang di izinkan.

Terkait yang Tritium yang akan dirilease Jepang ke laut, berdasarkan informasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir, BAPETEN, konsentrasi material yang akan direlease masih dibawah ambang yang ditetapkan WHO. Seperti yang sudah disebutkan diatas, WHO menetap kan ambang batas aman merelease tritium adalah 10.000 Bq/L.

Melalui releasenya, BAPETEN memberikan pandangan bahwa tindakan tersebut, merelease limbah cair radiokatif Fukushima ke laut, dapat dimungkinkan selama konsentrasi (kadar) Tritium maupun radionuklida lain yang terkandung di dalamnya telah berada di bawah batas konsentrasi yang ditetapkan secaranasional dan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun