Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Unhinged"

28 Februari 2021   20:41 Diperbarui: 28 Februari 2021   21:28 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc by Ingenious Media & Burek Films 

Assalamu'alaikum, Readers

Aku review film lagi ya.

Unhinged. Sebenarnya film yang beneran biasa terjadi dijalanan sih. Marah terhadap sesama pengguna jalan, hingga mengeluarkan kata-kata kasar. Namun kali ini berujung tragedi.

Seperti yang ingin diperlihatkan di film ini, kita tidak pernah tau orang-orang seperti apa yang kita temui dijalanan, selaku sesama pengguna jalan. Dan kita tidak tau apa yang terjadi terhadap seseorang, yang menurut kita, saat ketemu dijalanan tadi menyebalkan dan buat kita mengeluarkan umpatannya.

Satu hal, lagi. Film ini juga memberi pesan agar kita tidak cari 'kambing hitam' dari efek yang terjadi akibat ulah kita.

C E R I T A

dok from unhinged movie review 2020
dok from unhinged movie review 2020
Dibuka dengan sebuah adegan yang cukup dramatis, film ini menceritakan seseorang dengan trauma karena tidak dihargai dan kemudian menyikapi traumanya dengan cara yang cukup brutal.

Tidak digambarkan dengan jelas latar belakang yang membuat tokoh Tom Cooper memiliki tekanan, sehingga mampu bersikap sadis.

Alur film ini terasa cukup lambat hingga lebih dari pertengahan film. Pembagian scene kejar-kerjaran mobil harusnya bisa lebih greget, ntah kenapa aku ga merasakan ketegangan yang harusnya bisa diciptakan dari kejar-kejaran mobil itu. Malah aku aneh melihat mobil tua bisa unggul dari mobil baru. Dari awal film ini juga diperlihatkan ada mobil yang baru saja dibeli, dan sebuah mobil tua. Yang kemudian mobil tua milik Rachel dikejar mobil baru yang dikendarai Tom.

Gampang banget menebak adegan satu ke adegan berikutnya. Seperti saat Rachel, yang diperankan oleh Caren Pistorius, meninggalkan handphone di dashboard mobil dan dompetnya di cap mobil saat mengisi bensin. Dan kejadian berikutnya saat seseorang di pom bensin berusaha melindungi Rachel dari teror Tom.

Dan, masa' sih jalanan seramai itu pada ga sadar ada yang ga beres dengan kedua mobil yang kejar-kejaran ini. Pihak kepolisian pun seakan ga tanggap dengan laporan, padahal sudah mengumumkan adanya psikopat yang berkeliaran dijalan dan telah membunuh dua orang didepan publik.

Dan ending film ini beneran ga terduga.

Gambar & Kamera

doc by Ingenious Media & Burek Films
doc by Ingenious Media & Burek Films
Readers,

Lumayan banyak gambar-gambar yang diambil dengan cara big closeup, terutama di adegan-adegan awal. 

Pengambilan gambar dengan big closeup membuat bisa melihat dengan jelas ekspresi ditail dari aktor atau aktris dan fokus dengan apa yang mereka kerjakan pada scene itu.

Dan harusnya, cara pengambilan ini bisa dengan gampang menyampaikan emosi pemain ke penonton. 

Ga tau deh, aku yang lagi ga sensitif apa emang ketegangan yang ingin disampaikan itu ga sampai aja ke aku. Jadinya, ya aku kayak yang sekedar nonton aja film ini.

Didominasi adegan sadis sih ya. Yang di awal diperlihatkan dengan cara yang cukup soft, dalam arti diambil dari jarak jauh, long shoot. Dengan cara pelaku mendekati pintu dengan senjata tajam, teriakan korban dan sedikit percikan darah di pintu. Tapi, semangkin ketengah film sadisme makin transparan untuk menceritakan segitu psikopatnya tokoh ini. Dan tanpa polisi bisa membungkamnya.

Pemain & Tokoh

doc by Ingenious Media & Burek Films 
doc by Ingenious Media & Burek Films 
Readers,

Sosok Tom yang tinggi besar dan terkesan mengancam sudah terasa dari awal cerita. Sementara sosok Rachel yang sembrono juga sudah digambarkan dari awal. Tapi ntah kenapa tidak bisa mengantarkan rasa yang harusnya nyampe ke penonton. Kurang greget gitu deh, buat aku.

Eh iya. Ada satu adegan yang cukup bikin aku gemes walau pun cukup klasik. Saat anak Rachel, Kyle Flynn  yang diperankan oleh Gabriel Bateman bersembunyi diruangan tersembunyi dirumah neneknya yang kosong. Cuma kok aneh Rachel bisa tiba-tiba muncul dari belakang. Bukannya tempat sembunyi itu dibelakang lemari dan ditutupi baju-baju? Yang belakangnya dipenuhi barang-barang yang ga terpakai?

Fim merupakan karya yang dihasilkan bersama. Suksesnya sebuah film ga cuma bergantung dari tokoh utama, tapi semua elemen yang terlibat dalam proses produksi ikut menentukan sukses apa tidaknya sebuah film. Bahkan peran figuran pun ikut menentukan hasil akhir satu produksi film.

Walau pemeran utama dan pembantu bermain keren, akan hilang kesan bagusnya saat figuran bermain semaunya. Atau berperan dengan emosi yang tidak terlibat masuk ke tokoh yang dimainkan. Kesannya hanya sekedar menyampaikan dialog kepada penonton.

Kesan ini aku dapati di film ini dibeberapa scene, sekedar menyampaikan dialog. Sehingga terkesan tidak mendukung acting Tom dan Rachel.

THE END

doc by Ingenious Media & Burek Films
doc by Ingenious Media & Burek Films

Tapi, dibalik semua itu ada pesan moral yang bagus disampaikan lewat film ini. Dan aku dah sampaikan diatas.

Aku mau kasih skor 6/10 untuk film ini


Directed by

Derrick Borte

Produced by

  • Lisa Ellzey
  • Andrew Gunn
  • Mark Gill

Written by

Carl Ellsworth

Starring

  • Russell Crowe as Tom Cooper, a mentally unstable stranger.
  • Caren Pistorius as Rachel Flynn, Kyle's mother.
  • Gabriel Bateman as Kyle Flynn, Rachel's son.
  • Jimmi Simpson as Andy, Rachel's friend and divorce lawyer
  • Austin P. McKenzie as Fred, Rachel's brother.
  • Juliene Joyner as Mary, Fred's girlfriend
  • Stephen Louis Grush as Leo, gas station customer who saves Rachel from Tom
  • Anne Leighton as Deborah Haskell, Rachel's client
  • Michael Papajohn as Homer
  • Lucy Faust as Rosie
  • Devyn A. Tyler as Mrs. Ayers
  • Samantha Beaulieu as Cashier
  • Andrew Morgado as Richard Flynn, Rachel's ex-husband and Kyle's father.

Music by

David Buckley

Cinematography

Brendan Galvin

Edited by

  • Steve Mirkovich
  • Michael McCusker
  • Tim Mirkovich

Production
companies 

  • Ingenious Media
  • Burek Films

Distributed by

  • Solstice Studios
    (US)
  • Altitude Film Distribution
    (UK)

Release date

  • July 16, 2020 (Germany)
  • August 21, 2020 (United States)

Running time

93 minutes

Country

United States

Language

English

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun