Assalamu'alaikum, Readers
Sesekali aku mereview video klip nih, Readers. Menurut aku klip ini sederhana, namun menarik. Aku mulai dari sosok penyanyinya kali ya.
P E N Y A N Y I
Readers, ada yang kenal atau tau lah nama Betrand Peto Putra Onsu?
Iya. Putra asal Nusa Tenggara Timur yang menjadi anak keluarga Ruben Onsu. Di bawah management MOP yang merupakan salah satu unit bisnis sang ayah, Betrand mengalami kemajuan luar biasa pesat, baik dari sisi teknik vokal, stage act, body laungue dan cara berkomunikasi.Â
Dalam waktu kurang dari satu tahun, dibawah asuhan sang ayah, Ruben  serta dibawah naungan MOP management Betrand terus memantapkan dirinya menjadi bagian dari musisi tanah air, dengan merilis lima single. Kelima single dirilis berbarengan denga video klipnya masing-masing lewat akun youtube MOP Channel. Masing-masing single tersebut Sahabat Kecil ciptaan Charly Van Houten di bulan Juli, Pemenang Hidup ciptaan Aditya Gumai di bulan September, Deritaku ciptaan Ferdy Peto di bulan Desember 2019, Jaga Perasaan ciptaan Aditya Gumai bulan Januari 2020 dan yang terakhir Malaikat Penjagaku ciptaan Betrand dan baru dirilis 6 Maret 2020. Yang saat artikel ini dibuat sudah mencapai peringkat ke-2 tranding Youtube Indonesia, dan tranding di 4 negara Asia.
Kita fokus dengan single terakhir ya, Malaikat Penjagaku.
Jadi Readers, seperti yang diucapkan sang Ayah, Ruben Onsu Malaikat Penjagaku merupakan ungkapan hati Betrand, mungkin pasnya ucapan terimakasih dari Betrand ke Ayah Ruben dan Bunda Sarwendah. Dan akan menjadi lagu andalan untuk album Betrand yang akan segera dirilis.Â
Menurut aku sih, musikalitas Betrand yang masih belia, baru akan 15 tahun, luar biasa. Ini tergambar dari lagu-lagu cover yang dia bawakan, dan ditambah dengan lagu yang dia ciptakan sendiri.
MALAIKAT PENJAGAKU
Aku sih nyaris ga percaya ini lagu diciptakan oleh anak berusia baru mau 15 tahun loh. Pernah ga ya kita menyadari seberapa besar kasih sayang orang tua kita buat kita? Pernah ga aku mengucapkan termakasih buat itu semua? Nyentuh banget sih.
Pemilihan kata-kata yang sederhana namun penuh makna dengan penekanan rasa terimakasih yang tergambar dari kata-kata yang dijadikan reff lagu ini.
Penyempaian yang seperti biasa, Betrand selalu mampu menyanyikan lagu dengan hati, penuh penghayatan. Aku sih haru ya, dari awal lagu sampai akhir lagu. Menyertakan Tuhan dalam lagunya, mencari ciri khasnya.
Musik yang bergenre pop yang ga terlalu banyak dimacem-macemin, membuat kekuatan lagu, kekuatan vokal dan rasa penyanyi terasa murni sampainya ke telinga.
VIDEO KLIP
Ini ga bisa dibilang video ribet yang banyak perniknya. Ini sebenarnya video sederhana yang dibuat dengan cerita konser Betrand dengan cuplikan keseharian kel Onsu dengan Betrand sebagai bintang utamanya. Tapi penggarapannya dengan benar-benar detail.
Apresiasi pertama mo ke lighitng man. Untuk ligthing di stage dan sekitarnya dibikin sangat dramatis. Membangun imajinasi penonton akan sebuah konser yang elegan dan menyentuh.
Bias cahaya pada Betrand yang membentuk tiara itu seakan memberi pesan, "the king"! Permainan cahaya dipanggung dipart paling akhir, sepele dan kecil tapi memperindah.
Trus, Camera man. Camera man rajin nih ngumhpulin moment dalam memori kamera, editor punya banyak pilihan gambar yang bagus-bagus dan mendukung isi lagu ini. Pesan dan arah lagu ini jadi jelas kemananya. Tanpa meninggalkan nilai sinematographynya.
Round Camera dilakukan manual ya? Tanpa alat bantu, drown atau semacamnya. Tapi cukup halus sih, mungkin sedikit latihan nahan nafas lagi kali ya. Biar lebih sempurna aja. Eh iya, detail penonton itu keren loh. Dan kebanyakan candid.
Editor kerja apik banget. Milih ribuan gambar, nyatu2in dan diselaraskan dengan isi lagu lumayan ribet sih. Tapi hasilnya ga mengecewakan. Terutaa di part-part diluar panggung. Dan part-part yang memperlihatkan penonton itu benar-benar mewakili banget dapatnya.
Acting. Ga perlu diragukan sih ya. Udah perfecto banget. Acting Betrand sebagai subjek juga membuat seakan-akan benaran lagi konser tunggal. Ditambah teriakan para fans yang memang diajak buat jadi bagian dari video klip ini.
Eh iya ekspresi Ayah, Bunda, dan Thalia mencuri perhatian. Ayah dengan air mata yang tertahan, Bunda selain haru juga kaget, seakan baru itu mendengar lagu itu. Thalia seakan mengerti akan atsmofir haru yang terbangun.
Suara komplit. Ada serak-seraknya, power dan kontrol yang mumpunin, emosi dan penghayatan pada setiap lirik menjadi modal besar Betrand untuk terus menapak di blantika musik Indonesia.
Kemampuan mengolah kata dan nada, Insya Allah masa depan dunia musik Indonesia cerah. Sudah ada satu calon bintangnya. Semoga akan ada lagi dan ada lagi dan ada lagi. Sehingga musik Indonesia diperhitungkan di manca negara. Aamiin.
Judul            : MALAIKAT PENJAGAKUÂ
Penyanyi        : Betrand Peto Putra Onsu
 Pencipta        : Betrand Peto Putra OnsuÂ
General Manager Oprational MOP : Terry SoeÂ
Head Of Production MOP : Otty IndraÂ
Head Of Facilities MOP Â : Luthfy KaharÂ
Producer : Tri PermadiÂ
Creative Content : Meita Nurul FajraÂ
Creative Extras Talent & Property: Reynaldi Septaka PutraÂ
Production Assistant : Dellia Aprilliani * M. FathurrakhmanÂ
DOP : Luthfy KaharÂ
Cameraman : Dimas Isnain Harseno * Eka Putra * Â M. Budi PrasetyoÂ
Editor : Ade Yusuf IskandarÂ
Lightingman : RozaqroÂ
UPM : Shony Marida AngriawanÂ
Talent Coordinator : DestyÂ
Make Up & Hair Do : Nova Riyandi Zan * Oka * Â Bibi NonieÂ
Wardrobe & Stylist : Benjamin Bandel & Dino MilianoÂ
Still Photo  : Fachri
Sutradara       : Ruben Onsu & Jordi Onsu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H