Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Betrand Putra Onsu: Malaikat Penjagaku (Review)

7 Maret 2020   13:55 Diperbarui: 7 Maret 2020   14:58 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dok MOP Management
dok MOP Management
Aku sih nyaris ga percaya ini lagu diciptakan oleh anak berusia baru mau 15 tahun loh. Pernah ga ya kita menyadari seberapa besar kasih sayang orang tua kita buat kita? Pernah ga aku mengucapkan termakasih buat itu semua? Nyentuh banget sih.

Pemilihan kata-kata yang sederhana namun penuh makna dengan penekanan rasa terimakasih yang tergambar dari kata-kata yang dijadikan reff lagu ini.

Penyempaian yang seperti biasa, Betrand selalu mampu menyanyikan lagu dengan hati, penuh penghayatan. Aku sih haru ya, dari awal lagu sampai akhir lagu. Menyertakan Tuhan dalam lagunya, mencari ciri khasnya.

Musik yang bergenre pop yang ga terlalu banyak dimacem-macemin, membuat kekuatan lagu, kekuatan vokal dan rasa penyanyi terasa murni sampainya ke telinga.

VIDEO KLIP

dok by MOP Management
dok by MOP Management
Ini ga bisa dibilang video ribet yang banyak perniknya. Ini sebenarnya video sederhana yang dibuat dengan cerita konser Betrand dengan cuplikan keseharian kel Onsu dengan Betrand sebagai bintang utamanya. Tapi penggarapannya dengan benar-benar detail.

Apresiasi pertama mo ke lighitng man. Untuk ligthing di stage dan sekitarnya dibikin sangat dramatis. Membangun imajinasi penonton akan sebuah konser yang elegan dan menyentuh.

Bias cahaya pada Betrand yang membentuk tiara itu seakan memberi pesan, "the king"! Permainan cahaya dipanggung dipart paling akhir, sepele dan kecil tapi memperindah.

Trus, Camera man. Camera man rajin nih ngumhpulin moment dalam memori kamera, editor punya banyak pilihan gambar yang bagus-bagus dan mendukung isi lagu ini. Pesan dan arah lagu ini jadi jelas kemananya. Tanpa meninggalkan nilai sinematographynya.

Round Camera dilakukan manual ya? Tanpa alat bantu, drown atau semacamnya. Tapi cukup halus sih, mungkin sedikit latihan nahan nafas lagi kali ya. Biar lebih sempurna aja. Eh iya, detail penonton itu keren loh. Dan kebanyakan candid.

Editor kerja apik banget. Milih ribuan gambar, nyatu2in dan diselaraskan dengan isi lagu lumayan ribet sih. Tapi hasilnya ga mengecewakan. Terutaa di part-part diluar panggung. Dan part-part yang memperlihatkan penonton itu benar-benar mewakili banget dapatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun