Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

30 September 2019   09:23 Diperbarui: 30 September 2019   10:03 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, team yang bekerja melalui darat terus mencari titik api yang menyebar hampir disemua provinsi di Indonesia, kecuali Jakarta dan Banten. Iya sih, Jakarta dan Banten hutannya dimana ya?

doc by pribadi
doc by pribadi
Dari kenyataan dilapangan, walau bukan penyumbang persentase lahan terbakar terbesar, namun lahan gambut penyumbang angka bencana asap karena susahnya memadamkan api yang berada dilahan gambut.

Sosialisasi sendiri melibatkan semua elemen masyarakat hingga kepada dunia usaha dan media, karena sosialisasi ini sangat penting. Untuk titik api, saat ini berjumlah 3124 titik api. Hanya dengan hujan yang bisa menyelesaikan masalah kebekaran lahan yang masif ini.

Negara Hadir Dalam Sosialisai Pencegahan Karhutla

20190923-140002-5d9165960d8230372f395b52.jpg
20190923-140002-5d9165960d8230372f395b52.jpg

Pada diskusi ini Rasio Ridho Sani, Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, " ada tiga faktor utama terjadinya kebakaran, yaitu manusia, rusaknya ekosistim gambut dan cuaca. 

Api tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa adanya manusia, baik perorangan mau pun korporasi." Sehingga beliau mengajak semua pihak untuk merubah perilaku korporasi dan masyarakat ini, tidak hanya sekedara melihat keuntungannya ekonominya saja, tapi juga melihat dampak jangka panjangnya.

Pada diskusi ini Rasio Ridho Sani, Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, " ada tiga faktor utama terjadinya kebakaran, yaitu manusia, rusaknya ekosistim gambut dan cuaca. 

Api tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa adanya manusia, baik perorangan mau pun korporasi." Sehingga beliau mengajak semua pihak untuk merubah perilaku korporasi dan masyarakat ini, tidak hanya sekedara melihat keuntungannya ekonominya saja, tapi juga melihat dampak jangka panjangnya.

20190923-145218-5d9165a80d823038247ced02.jpg
20190923-145218-5d9165a80d823038247ced02.jpg
Senada dengan Rasio, Hammam Riza Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPTT) mengungkapkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. 

Bahkan, gaes, Hammam merasa perlu diadakannya edukasi kemasyarakat, agar masyarakat bisa membaca gejala alam. Seperti yang saat ini terjadi, yaitu munculnya el nino yang menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun