Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Warkop DKI Reborn"

10 September 2019   17:56 Diperbarui: 10 September 2019   20:24 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

id.bookmyshow.com
id.bookmyshow.com
Ini menarik buat dibahas, Readers. 

Seperti yang aku bilang diawal nih, memerankan seorang tokoh, apa lagi tokoh itu sudah tidak ada, bukan lah hal yang mudah. Ditambah lagi pada tokoh itu ada karakter yang mencari ciri khasnya. Misalnya bahasa tubuh, cara berbicara dalam momen-momen tertentu, kemudian mimik pada adegan-adegan tertentu, reaksi pada suatu kejadian dan atau ucapan. Meng-copy paste karakter memang ga gampang.

Dan seperti yang aku sebutkan tadi, menurut aku karakter tersulit di tokoh Warkop DKI adalah dono dengan segala kompleksitas karakter uniknya. Dan itu diperankan oleh aktor yang senyum dan tingkahnya membuat cewek-cewek abg histeris, Aliando. Kita mulai dari tokoh ini dulu ya.

Aliando terbilang total ya memerankan tokoh ajaib dari trio Warkop DKI ini. Liat aja penampakan seorang Aliando saat menjadi Dono. Untuk make-up karakternya sih aku merasa agak berlebihan di gigi ya. Walau terbilang lebih mirip sih dari pada pemeran Dono sebelumnya. Begitu juga dengan bahasa tubuh dan gerak geriknya. Walau pun di beberapa part suka bolong-bolong, dalam arti kata Ali suka kendor atau loss atau kedodoran karakter tokoh Dononya. Mungkin gigi palsunya buat dia ga nyaman dan jadi ga konsen ketika berperan. Tapi ya, terbilang oke lah ya. Apa lagi bagi yang pernah liat akting Ali di film atau sinetron sebelumnya. 

Kemudian ada Adipati Dolken yang berperan sebagai Kasino. Aku merasa aneh dengan makeup karakter Adipati sebagai Kasino. Makeup matanya, dan kemudian facenya. Kesan seorang Kasino yang selalu sok ngebos dan sok tau tidak terlihat disini. Bahasa tubuh Kasino yang khas pun tidak terlalu tergambar ya. Sayang banget. Ntah tuntutan skenario yang seperti itu, atau kesalahan interprestasi terhadap tokoh Kasino ini mah. Kita bicara Kasino dalam film ya, bukan kehidupan sehari-harinya.

Kemudian ada Randy sebagai Indro. Randy terbilang beruntung memerankan tokoh yang masih hidup, sehingga mendapat contoh langsung dari orangnya. Tapi memang sih, tokoh Indro itu ya gitu aja. Ga ada karakter yang special, kecuali sesekali berperan sebagai lelaki Jawa ngapak. Dan Randi memang terlihat bermain natural. Dan make up pun, untuk merubah penampakannya, ga banyak.

Pemain lainnya? Yah semua menjadi pelengkap di film ini. Dengan karakter yang tidak identik. Tapi ide membuat bahasa arab versi Warkop DKI merupakan hal yang seru dan oke loh. 

Penasaran kan bahasa Arab versi Warkop DKI. Nonton deh

Setting

hai.grid.id
hai.grid.id
Setting, angel kemera, lighting sebenarnya ga ada yang istimewa sih. Karena memang film ini bertujuan untuk menghibur saja. itu saja, tidak lebih. Dan kalau diliat dari kacamata aku, menguji totalitas para pemainnya. 

So, pantas ga mereka disebut aktor handal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun